FANTASTIS! Pengakuan Wali Santri Al Zaitun, Wajib Sedekah Rp 255 Juta
SUMEKS.CO - Beredar video wali santri Al Zaytun Indramayu menyebutkan sedekah kepada Al Zaytun, dengan jumlah cukup fantastis. Video itu merupakan kesan wali santri terhadap lembaga pendidikan di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Wali santri itu menyampaikannya ketika peringatan 1 Muharram, yang belakangan potongan videonya viral di media sosial, gara-gara salam Havenu Shalom Alaichem.
“Para wali santri sebagai wujud menciptakan Indonesia kuat dalam pembangunan periode kedua. Kami seluruh wali santri menyampaikan sodakoh sejumlah Rp 255.700.000,” kata Rudiyanto wali santri Jawa Timur, Rudiyanto.
BACA JUGA:Tak Bisa Mengelak, Alumni Ponpes Al Zaytun Beberkan Keanehan dan Penyimpangan Sejak 2018-2019
Rudiyanto mengajak seluruh wali santri, tetap terus membangun bersama. Sehingga cita-cita besar membangun membangun LKM Rahmatan Lil Alamin dapat terwujud.
Wali santri perwakilan Jawa Tengah Totok Dwi Hananto juga diberikan kesempatan memberikan kesan dan pesan. Menurut Totok, wali santri sangat bersyukur kepada Syekh Panji Gumilang yang selalu memberikan bimbingan dan wawasan.
“Pada satu ketika, pertama kali diajak melihat pembangunan kapal di Samudra Biru. Ditanya oleh syekh: Tahu nggak, Nabi Nuh bikin kapal belajarnya dari mana? Ketika itu, kami kaget. Sebuah pertanyaan yang tidak pernah disangka,” kata Totok.
Dalam posisi bengong lantaran tidak bisa menjawab pertanyaan dari Panji Gumilang, kata Totok, Panji Gumilang kembali melontarkan kalimat, kita bisa bikin kapal dengan belajar dari alam.
BACA JUGA:Alumni Al Zaytun Sudah Ribuan, Tahu Nggak Kalau Tanda Tangan Panji Gumilang Berbeda?
“Mari kita dukung bersama ajakan Syekh (Panji Gumilang). Jadilah orang yang bisa digerakan, jangan jadi orang yang tidak bisa digerakan. Mari kita maju, maju, terus maju, maju membangun negara,” ajak Totok.
Dalam video itu juga perwakilan wali santri Jawa Barat, Usep Saepulloh juga diberikan kesempatan menyampaikan pesan dan kesannya.
“Pendidikan menciptakan habit atau kebiasaan hidup yang positif. Pengajaran itu ada di kelas. Pendidikan ada di seluruh area,” bebernya.
Peringatan 1 Muharam 1444 H itu juga dihadiri