Muhammad Ali Tolak Ikut Perang Vietnam, Alasannya Islam Tak Mengajarkan

Jumat 16-06-2023,10:34 WIB
Reporter : RF
Editor : Zeri

Muhammad Ali Tolak Ikut Perang Vietnam, Alasannya Islam Tak Mengajarkan

SUMEKS.CO - Perang Vietnam menjadi perang paling memalukan bagi Amerika Serikat. Sebab dalam perang yang terjadi antara tahun 1960 an sampai tahun 1970 an itu, Amerika Serikat harus menelan kekalahan. Namun, dibalik itu terdapat segelumit kisah legenda petinju kelas berat dunia Muhammad Ali. 

Buntut perang Vietnam, Muhammad Ali harus kehilangan gelar tinju. Lantaran Ali menolak ambil bagian dalam perang tersebut. Alasannya pun dianggap tidak dapat diterima bagi Negeri Paman Sam itu. 

Ali merasa dirinya tidak memiliki masalah dengan orang-orang Vietnam. Sehingga dirinya menolak. Apalagi dalam ajaran IsIam yang dianutnya, melarang tindakan seperti itu. 

BACA JUGA:Tak Mau Menabung di Bank Alasan Riba, Ahok Buktikan Kemauan yang Keras Menjadi Jalan ke Tanah Suci

"Dengan kesadaran saya sebagai Muslim dan keyakinan pribadi saya sendiri, saya mengambil pendirian saya dalam menolak panggilan untuk dilantik," katanya begitu keluar dari markas tentara di Houston, 28 April 1967.

"Saya menemukan bahwa sesuai kepercayaan saya, saya tidak dibenarkan menerima panggilan seperti itu. Saya bergantung pada Allah sebagai hakim terakhir dari tindakan-tindakan yang disebabkan oleh hati nurani saya sendiri," kata Ali, yang langsung dicopot lisensi tinjunya. 

Akibat dari sikap tegasnya itu, Ali pun diadili, atas tuduhan melanggar ketentuan tentang wajib militer. Pada 20 Juni 1967, Ali dinyatakan bersalah oleh juri pengadilan Houston. Kemudian Ali dihukum lima tahun penjara dan mendenda 10.000 dolar AS.

Namun Ali mengajukan banding. Sehingga tetap bebas sambil menunggu proses pengadilan.

BACA JUGA:Temukan Tumbuhan Bertasbih Dijelaskan Al Quran Ribuan Tahun Lalu, Profesor Inggris Terperangah dan masuk Islam

Sekedar informasi, Muhammad Ali lahir pada 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky dengan nama Cassius Marcellus Clay Jr. Cassius dan saudara-saudaranya mendapat pendidikan agama Protestan. Meski Cassius bukanlah seorang Protestan taat, yang sebenarnya meragukan ajaran itu. 

Seiring meretas karier tinju yang dikenalnya sejak berusia 12 tahun, Cassius belia mulai mencari “hidayah”. Sedikit demi sedikit kemudian ia mengenal Islam di Chicago pada usia 16 tahun. Setelah mengucapkan syahadat, Cassius mengganti namanya menjadi Muhammad Ali. 

Tanggal 3 Juni 2016, di Arizona, Amerika Serikat, Ali menghebuskan napas terakhirnya pada usia 74 tahun. Namanya besarnya tidak tergantikan sebagai petinju kelas berat dunia. *

Kategori :