Lalu, Sa'id bin Muhafah pun menjawab bahwa dirinya tidak tahu kenapa dirinya bisa seperti itu. Sang ulama pun lalu meminta Sa'id bin Muhafah untuk menceritakan kehidupannya sehari-hari.
"Setiap tahun setiap musim haji aku selalu mendengar Labbaik Labbaikallahumma Labbaik, dan aku selalu menangis. Ya Allah aku ingin ke Mekkah, Ya Allah aku rindu melihat Ka'bah, ijinkan aku datang," katanya.
Oleh karena itu, setiap tahun Sa'id mengumpulkan uangnya untuk ongkos berangkat haji. Sedikit demi sedikit, Sa'id mengumpulkan uang hasil sol sepatunya.
"Akhirnya pada tahun ini aku bisa mengumpulkan 350 dirham, cukup untuk aku berhaji," lanjutnya.
"Aku sudah siap berhaji," ujarnya lagi.
Lalu, ulama Abdullah pun bertanya kenapa Sa'id batal berangkat haji tahun ini.
BACA JUGA:Jemaah Haji Asal Luwu Utara Terlantar di Madinah, Mengaku Diusir dari Hotel, Ini Faktanya!
Ternyata hal tersebut dikarenakan istri Sa'id yang tengah hamil dan sering ngidam.
"Sewaktu aku hendak berangkat, istriku ngidam berat. Dimana dia memintaku untuk mencari bau masakan yang sangat harum ini, dan memintaku untuk meminta masakan tersebut untuknya walau sedikit," katanya lagi.
Sa'id pun mencari dimana masakan harum tersebut berasal.
Ternyata berasal dari salah satu rumah gubuk yang hampir runtuh. Disana ada seorang janda bersama enam orang anaknya.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasannya Nenek Salmi Minta Pulang Saat Tiba di Asrama Haji
Lalu, Sa'id berkata bahwa dirinya menginginkan masakan tersebut walaupun sedikit, karena sang isteri ngidam masakan tersebut.
Janda itu lalu diam saja, dan melihat ke arah Sa'id bin Hafsah.
Akhirnya perlahan janda itu mengatakan bahwa dia tidak bersedia memberikan masakan itu.