Meskipun tinggal ditengah hutan dikampung mati, membuat Sefti akrab dengan lingkungan sekitarnya.
Sefti sering menghabiskan waktu untuk bermain di sungai, yang berada di tengah hutan saat perjalanan pulang dari sekolah menuju rumahnya.
Lebih miris lagi, sarana atau prasarana tempat tinggal Sefti pasca ditinggal warganya seperti luput dari perhatian pemerintah.
Seperti dikatakan Sefti, dirinya terpaksa harus berhati-hati jika berjalan kaki melintasi jembatan yang nyaris rusak.
Melihat kondisi itu, warganet pun bergeming dengan komentarnya menanyakan kemana peran pemerintah terhadap warga masyarakat seperti keluarga Sefti yang tinggal sendiri di tengah hutan.
Sebagian lagi, warganet merasa iba dengan kondisi yang dialami keluarga Sefti yang nyaris tidak tersentuh oleh perhatian pemerintah.