Ajaklah anak-anak berdiskusi tentang pentingnya menika dan risiko menikah pada usia yang belum cukup matang.
Karena, pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral, bukan sekedar hal yang seru, lucu, dan menyenangkan.
Dalam pernikahan ada banyak sekali tanggung jawab yang akan dipikul oleh masing-masing pasangan.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Nadien Makarim Menikah di Gereja, Status Keagamaan Tetap Muslim
Diskusi yang mendalam antara orangtua dan anak dapat membuat remaja menyadari bahwa banyak hal yang dipikirkan tentang arti dari sebuah pernikahan.
Sedapat mungkin, para orangtua meluangkan sedikit waktunya untuk mengetahui apa saja aktivitas anak khususnya remaja, sehingga dapat menekan pernikahan dini.
Akan tetapi, jika orangtua kesulitan untuk memberikan psikoedukasi terkait pernikahan dini, dapat juga berkonsultasi langsung denga ahli dibidangnya agar permasalahan dapat segera diselesaikan. *