Usai Dibakar KKB Kelompok Sabinus Waker, Kini Rumah Sakit Waa Banti Tembagapura Mulai Dioperasikan
SUMEKS.CO- Masih ingat aksi brutal, disertai teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kampung Banti dan Kampung Optiwak, Distrik Tembagapura, akhir Maret 2018?
Selain membakar rumah warga, aksi mereka juga membakar fasiltas umum berupa Rumah Sakit Waa Banti beserta peralatan canggihnya?
Ya, kini Pemda Mimika telah melakukan pemulihan kembali. Salah satu fasilitas yang kini telah diselesaikan adalah RS Banti.
Karena fungsi rumah sakit tersebut sangat fital, sangat diperlukan oleh masyarakat sekitarnya.
RS WAA Banti akan melayani layaknya sebuah rumah sakit. Seperti layanan Intalasi gawat darurat (IGD). Kemudian lima poli yaitu poli rawat jalan, poli ibu, poli anak, poli penyakit menular dan poli gigi.
Tentunya juga layanan esensial lain seperti farmasi laboratorium, ruang operasi dan ruang untuk direktorat
Usai dibakar KKB, rumah sakit tipe D ini dibangun kembali mulai tahun Anggaran 2022 atas perjuangan Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, SE MH yang melobi Kementerian Kesehatan.
Hingga akhirnya disetujui dan Pemkab Mimika mendapat alokasi anggaran.
Kini, RS yang dibangun dua lantai itu telah rampung dibangun dan siap dioperasikan. Alat kesehatan dan peralatan lainnya dimobilisasi secara bertahap.
BACA JUGA:Viral Video Ancaman Pembunuhan Pilot Susi Air oleh KKB Papua, TNI-Polri Tak Mau Gegabah
BACA JUGA:SIAP-SIAP! Negosiasi Gagal, KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air, Polisi Siapkan Tindakan Tegas
Dikutip cepos online, tenaga yang akan ditempatkan juga mulai dipersiapkan. Dinas Kesehatan Mimika dibantu oleh RSUD Mimika dan RS Tembagapura. “Jadi kami coba operasikan step by step,” kata Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra.
RS Waa Banti ini sekarang sudah menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika. Semua tenaga dan peralatan juga disiapkan oleh pemerintah.
Tapi karena RS yang berada dekat dan hanya bisa diakses melalui jalur perusahaan maka untuk operasional akan kolaborasi dengan PT Freeport Indonesia dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).