BACA JUGA:Puskesmas Pauh Sering Terendam Banjir, Layanan Terganggu, Warga Mengeluh
Seorang warga yang hendak berobat kelimpungan karena tak ada petugas. Selanjutnya, seorang ibu yang mau melahirkan terpaksa ditandu menuju puskesmas karena kondisi jalan rusak, berlumpur, dan licin yang tidak bisa dilewati mobil.
Pada 2023, Selasa (21/2), seorang bayi patah tangan dalam proses persalinan. Kemudian, seorang warga Translok Pauh yang sakit harus digendong menuju Puskesmas Pauh karena jalan rusak.
Pasien itu sempat mendapat perawatan medis dan dikabarkan meninggal karena gejala stroke.
Bupati Ikut Komentar
Seperti diberitakan Ibu hamil tak selamat bersalin di Pukesmas Pauh diuraikan suaminya di akun facebooknya, Bupati Muratara juga ikut berkomentar di postingan keluhan suami almarhumah itu.
Bupati Muratara, H Devi Suhartoni mengaku sudah supada ada investigasi atas kasus tersebut.
Bupati Muratara mengaku sudah mendapatkan informasi awal dan sudah minta kasusnya di investigasi.
BACA JUGA:Puskesmas PAUH Ajak Warga Tinggalkan Jamban Terapung
“Innalilahiwainalhirojiun, dan saya sudah minta investigasi dari seminggu lalu…Saya juga..merasakan kesedihan keluarga dan sangat empati akan hal ini,” tulis akun Devi Suhartoni, terpantau Senin 29 Mei 2023.
Adalah pemilik akun facebook Lika Santoso yang mencurahkan keluhannya di akun facebook atas pelayanan medis di Puskesmas Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumsel, Minggu 28 Mei 2023.
Akun Lika Santoso menceritakan detik-detik saat dia pukul 22.00 membawa Tika, istrinya ke Puskesmas Pauh untuk bersalin, Selasa, 9 Mei 2023.
Curhatan Lika Santoso ini pun viral. Dia mengaku kehilangan istri dan anaknya diduga akibat rujukan lambat dari Puskesmas.
BACA JUGA:Puskesmas Pauh Sering Terendam Banjir, Layanan Terganggu, Warga Mengeluh