Pelaku yang menewaskan korban dengan motif perampokan ini diduga kuat orang dekat korban.
Korban pertama kali ditemukan oleh Haneko alias Eko yang datang untuk mengajaknya ke KUD untuk mengambil uang gaji kelompok tani.
Saki Eko kaget ketika masuk melihat kondisi rumah berantakan dan langsung mencari korban.
Korban ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kamar. Posisinya terlentang, mulut disumpal baju kaus dengan lumuran darah dan kedua tangannya terikat kain gendongan warna hijau.
BACA JUGA:Warga Prabumulih Geger, Ada Pria Bersimbah Darah di Lorong, Luka di Leher
Anggota Polres Banyuasin dan Polsek Senda Mukti yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP.
Didapati mobil Toyota Innova dan dua handphone (HP) korban hilang diduga dibawa kabur pelaku.
“Malam sebelum terbunuh, korban sempat menerima tamu, ada dua cangkir kopi dan bekas puntung rokok,” kata Kapolsek Pulau Rimau AKP Safarudin.
Namun, sayangnya pihak kepolisian belum menerima petunjuk siapa tamu misterius korban itu karena tidak ada saksi yang melihat. “Nihil saksi, “ tukasnya.
BACA JUGA:Heboh, Mr X Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Prabumulih, Diduga Dibunuh
Barang bukti besi panjang yang diduga alat untuk menghabisi korban sudah diamankan polisi.
Sepanjang 2018 hingga 2022 kasus perampokan disertai pembunuhan sudah pernah terjadi sebelumnya di Pulau Rimau.
Pada 27 Januari 2018 lalu, Sakroni (50) seorang tauke sawit di Desa Nungga Sari. Kejadian sekitar pukul 03.00 WIB.
Pelakunya empat orang bersenjata tajam. Berbekal airsoft gun, korban Sakroni memergoki kedua pelaku sedang beraksi.
BACA JUGA:Istri Temukan Suami Tewas Bersimbah Darah