PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pembangunan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Keramasan Palembang di Jl Musi 2 Keramasan, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Kertapati Palembang sudah hampir 80 persen.
Jika selesai, nantinya sarana UPPKB yang dibangun pemerintah ini untuk mengecek tonase kendaraan lalu lalang.
Dengan tujuan supaya kendaraan tidak membawa barang dengan tonase berlebihan sehingga tidak menimbulkan kerusakan badan jalan.
Selain itu ini juga untuk keselamatan pengendara selama membawa barang di truk mereka.
Anggota Komisi V DPR RI, Ir H Ishak Mekki menjelaskan proyek UPPKB ini merupakan proyek pusat yang dikerjakan oleh PT Jalintim Abdi Abipraya (JAA).
BACA JUGA:Belasan Personel Gabungan Tertibkan Kendaraan Bertonase Besar dan ODOL, Satu Mobil Dikandangkan
Anggarannya menelan dana pembangunan senilai Rp42 miliar dan dikerjakan kurang lebih selama 3 tahun.
"Kami targetkan bulan Agustus 2023 ini selesai pengerjaan, selanjutnya segera kita ujicobakan dan dapat dioperasionalkan," kata Ishak Mekki di kutip sumateraekspres.id, Sabtu 20 Mei 2023.
Lanjut Ishak Mekki, UPPKB sendiri bisa menggunakan perangkat sensor canggih. Selain itu memiliki timbangan yang lebih canggih dari 2 UPPBK sebelumnya yang ditutup, yakni di Muratara dan Ogan Ilir.
"Jadi kalau ada kendaraan dengan tonase berlebih maka harus membongkar muatannya.Atau mereka dikenakan denda sebesar 4-5 persen. Untuk pembayaran denda langsung via online, termasuk denda tilang. Jadi yang bersangkutan tidak lagi menggunakan cash money, langsung membayar masuk ke kas negara," ujar Ishak Mekki.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Jalan Negara Wilayah Sumatera Hardi Siahan menambahkan, pada akhir Juni 2023 pelaksanaan pembangunan dipastikan selesai. Dan pada bulan Agustus 2023 nanti pihaknya akan segera melakukan uji coba.
"Lalu target kita pada September 2023 dioperasionalkan," ungkap Hardi Siahan.
Untuk parkir sendiri masih dikatakan Hardi Siahan, dalam bongkar muat nantinya bisa untuk 20 kendaraan. "Semuanya sudah siap dan sarana prasarana UPPKB juga tidak ada kendala sama sekali. Peralatan sensornya canggih sehingga bisa langsung beroperasi setelah pembangunan selesai," jelas Hardi Siahan.