OH TERNYATA! KKB Tolak Sejumlah Proyek Pembangunan di Papua, Sebby Sambom: Kami Bisa Bangun Sendiri
SUMEKS.CO - Penyerangan dan penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), terhadap para pekerja pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di Distrik Okbab Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, ternyata ada hal yang mendasarinya.
Menurut Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, pihaknya menolak seluruh pembangunan yang diadakan di Papua. Sebby menilai, bahwa Papua sangat mampu untuk membangun hal-hal tersebut.
"Semua proyek-proyek pembangunan, infrastruktur, termasuk BTS, kami tidak membutuhkan itu," tegas Sebby dikutip dari berbagai sumber.
BACA JUGA:UPDATE! TNI Panaskan Mesin Pembasmi KKB Papua, Netizen: Tumpas Habis Penghianat Negeri Ini
Ditambahkan Sebby, keinginan yang kuat dari KKB Papua saat ini adalah untuk bisa bebas dan merdeka dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga, Papua bisa membangun infrastruktur sendiri.
"Kami bisa bangun sendiri proyek-proyek itu," katanya.
Sebby juga menegaskan, bahwa pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan kepada Pemerintah Indonesia, supaya kepada warga non Papua tidak mendatangi Bumi Cenderawasih Papua.
"Kami sudah sampaikan berkali-kali selama lima tahun terakhir agar imigran Indonesia yang bukan orang asli Papua tinggalkan wilayah konflik bersenjata," Sebby memperingatkan.
Karena, kata Sebby, Tanah Papua saat ini sedang sangat tidak kondusif atau bahkan terbilang kritis. Sehingga, Sebby menyebut bahwa Papua saat ini masuk dalam wilayah perang.
"Tinggalkan wilayah perang, jangan ada lagi proyek-proyek. Kami tidak main-main, tapi Indonesia tidak mau dengar," lanjutnya.
Lantaran Pemerintah Indonesia enggan mendengar apa yang disampaikan pihak KKB, Sebby mengatakan, harus ada risiko yang dirasakan. Dan ternyata, risiko yang dimaksud Sebby Sambom adalah penyanderaan terhadap empat pekerja BTS Telkomsel tersebut.
"Ya itulah risikonya. Kami anggap para pekerja adalah bagian dari Indonesian security forces," pungkasnya. *