Perlu diketahui dan dipikirkan bersama, sambung Riswandar, biaya produksi air bersih saat ini hingga sampai ke rumah tangga Rp7.500 perkubik, tetapi selama ini PDAM Lematang Enim hanya menjual Rp3000 per kubik sehingga selalu nombok (disubsidi) Rp4.500 perkubik.
"Jika terus dibiarkan tentu akhirnya akan berpengaruh terhadap kesehatan PDAM sebagai perusahaan daerah. Sebab di sisi lain Perusda dituntut juga menghasilkan laba atau PAD untuk daerah," terangnya.(*)