Misalnya, pada awal Februari 2023 lalu, terjadi kerusuhan di Wamena yang dilatari dugaan penculikan anak.
Menyebabkan 12 orang meninggal dunia, serta 18 personel dari TNI-Polri dan 32 orang warga sipil terluka.
Tak hanya itu, Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthen, sejak 7 Februari 2023 hingga kini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Selain pengerahan pasukan untuk mempersempit gerakan separatis KKB, menurut Bamsoet upaya dialog terhadap masyarakat di kawasan tersebut akan memperkuat pendekatan kesejahteraan yang dilakukan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun memimpin Indonesia dalam memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
BACA JUGA:ASTAGA! Dikabarkan KKB Berhasil Menyandera 40 Jemaah Gereja di Chikun, Minta Tebusan Sejumlah Uang
Mengingat pembangunan bukan hanya membangun infrastruktur jalan, sekolah, puskesmas, dan gedung lainnya, melainkan juga harus membangun ’jiwa’ manusia Papua, yaitu membangun berdasarkan nilai-nilai masyarakat Papua.
"Menjelang 78 tahun usia kemerdekaan Indonesia, wajah Papua yang aman dan damai harus segera diwujudkan.
Bukan lagi semata menjadi jargon ataupun angan-angan.
Masyarakat Papua harus merasakan berkah terhadap berbagai kekayaan sumber daya alam yang mereka miliki.
Sehingga mereka bisa tinggal dengan damai dan penuh kesejahteraan di tanahnya sendiri, tak lagi harus berhadapan dengan KKB ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya," pungkas Bamsoet