El Nino sendiri merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML), sedangkan El Nina fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan.
Sedangkan La Nina Modoki sendiri merupakan pembentukan tripole atau tiga lokasi yang mengalami anomali suhu.aitu, cuaca hangat pada wilayah barat dan timur namun dingin dibagian tengah.
"La Nina Modoki Pengamatan terkini anomali suhu di Samudra Pasifik menunjukkan fitur La Nina Modoki, bukan El Nino. Apalagi dg maraknya badai vorteks yg berpotensi terus tumbuh menjadi siklon tropis,
maka El Nino bisa saja tertunda bahkan gagal terbentuk," ujar Peneliti Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, via akun Twitter, Sabtu (29/4).
Fenomena La Nina Modoki bisa terjadi di wilayah Indonesia karena bagian Timur Indonesia (Papua) dan negara Peru mengalami kehangatan sedangkan bagian tengah mengalami kedinginan.(*)