Karenanya Polri bakal mengambil langkah-langkah tegas untuk menyelesaikan persoalan ini.
Kapolda Mathius menegaskan, TNI dan Polri sudah berbagi tugas sejak awal operasi penegakan hukum dilakukan untuk menghadapi KKB Papua.
Kepolisian menangani masalah negosiasi sedangkan TNI dikomandoi Panglima membantu satgas Damai Cartenz dalam hal penegakan hukum.
Sementara itu, TNI terus memburu keberadaan KKB.
Ruang gerak KKB dipersempit. Suplai makanannya di putuskan.
BACA JUGA:HADEH! KKB-OPM Jago Bersandiwara, Buat Konten Hoax
Diperkirakan, perjuangan gerakan KKB tidak akan lama lagi.
Buktinya, karena kondisi tertekan, tidak adanya sumber makanan, suhu udara sangat dingin serta menjadi target buruan TNI/Polri membuat KKB frustasi.
Akhirnya segerombolan KKB yang ada di kabupaten Puncak, Papua berlarian turun gunung.
Menggunakan atribut berperang, lengkap dengan senjatanya mereka berlarian menuju desa.
Kedatangan mereka bukan untuk menyerahkan diri dan siap berikrar setia kembali ke pangkuan ibu pertiwi NKRI.
Kedatangan KKB ini disambut Bupati Puncak.
Setelah berkumpul dan berikrar setia ke NKRI mereka melepaskan atribut perangnya dan memakai pakaian putih merah yang menjadi identitas NKRI.
Mereka mengaku bosan dan tidak nyaman lagi berada dihutan. Dikutip dari akun@prajuritcenderawasih.
Sebelumnya lagi, Lamber Perkikir Panglima OPM (Organisasi Papua Merdeka) menyerah.
Dia mengajak seluruh OPM untuk meninggalkan kekerasan senjata.