WOW!Jemaah Indonesia Suka Bohong, Imam Besar Madinah Sindir Kelakukan Jemaah Indonesia
SUMEKS.CO – Memalukan, Imam Mesjid Madinah menyindir jemaah Indonesia suka berbohong. Saat sedang umroh atau haji, di Mesjid Nabawi sekalipun mereka berpura-pura mengangkat tangan seperti sedang berdoa, padahal sedang dalam keadaan tidak berdoa samasekali, lalu minta difoto.
Sampai di rumah fotonya dicetak dan dipajang . “Orang melihat foto dia berdoa khusuk sekali di Masjid Nabawi padahal tidak,” sindir ulama dan imam besar asal Madinah Syekh Prof Dr Sulaiman Ar- Ruhaili tertawa.
Sambil memperagakan foto orang sedang selfie dan sedikit tertawa, Syekh Sulaiman menyinggung kebiasaan orang zaman sekarang yang gemar sekali selfie bahkan ketika di mesjid Rosulullah yakni Mesjid Nabawi.
Bahkan kebiasaan selfie ini dilakukan ketika khotib sedang membacakan khotbahnya diatas mimbar. Dia samasekali tidak mendengarkan khutbah.
Video ceramah ini adalah video lama. Selfie dan handfhone belakangan ini menjadi fenomena unik dimasyarakat. Terkadang saat khotif sedang membacakan khotbah di salat jumat, jemaah bermain handfhone bahkan ada yang berbicara dengan teman-temannya.
Padahal lazimnya di Indonesia, sebelum khutbah ada seorang muadzin mengingatkan hadist Rosulullah SAW, bahwa berbicara disaat imam membacakan khutbah adalah perbuatan sia-sia.
Namun, mereka beranggapan yang dilarang itu berbicara, bukan main handphone. Muncul pertanyaan apakah main handfhone saat khatib berkhutbah diperbolehkan?
Dikutip dari republika.co, PWNU Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin menegaskan anjuran jemaah agar mendengarkan khutbah secara seksama terdapat dalam banyak hadits.
Namun dirinya ingin menyampaikan dalam kitab hadits Shahih Ibnu Khuzaimah sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika kamu berbicara di hari Jumat saat Imam berkhutbah maka kamu telah berbuat sia-sia (tidak sempurna pahala sholat Jumat.)"
Kiai Ma’ruf mengakui memang yang dilarang pada hadits tersebut adalah berbicara, bukan main gawai seperti handphone karena bagaimanapun perangkat itu belum ada pada masa Rasulullah SAW.