Info Terkini! Fenomena Alam Gerhana Matahari Diidentikkan dengan Musibah, Benarkah?

Minggu 16-04-2023,01:01 WIB
Reporter : Hetty
Editor : Zeri

Info Terkini! Fenomena Alam Gerhana Matahari Diidentikkan dengan Musibah, Benarkah?

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Gerhana Matahari Hibrida diperkirakan akan terjadi di Indonesia pada tanggal 20 April 2023 mendatang. 

Namun, Gerhana Matahari Hibrida ini diperkirakan tidak bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Melainkan, hanya beberapa daerah saja.

Bagi sebagian orang Indonesia, terjadinya Gerhana Matahari biasanya memiliki makna tertentu. Salah satunya, akan ada musibah besar yang dihadapi.

BACA JUGA:Subhanallah! Akhir Ramadan 1444 Hijriah Akan Terjadi Fenomena Alam Langka, Masyarakat Diminta Tak Lakukan Ini

Anggapan tersebut seperti diungkapkan akun @Kar******86 Agus di media sosial Helo. Menurut akun tersebut, ketika mendengar Gerhana Matahari, dirinya merasa merinding.

Pasalnya, Gerhana Matahari diidentikkan dengan musibah yang akan terjadi, setelah Gerhana Matahari terjadi. Seperti yang terjadi pada tahun 2019 lalu, dimana pandemi Covid-19 melanda dunia.

"Kalau Gerhana Matahari, saya merinding dengarnya. Sebab, Gerhana Matahari tanggal 26 Desember 2019, awal 2020 dunia dikejutkan dengan pandemo corona," tulis akun tersebut.

Meskipun ada netizen yang beranggapan bahwa Gerhana Matahari diidentikkan dengan musibah, namun ada juga netizen yang berpikiran positif dengan adanya Gerhana Matahari ini.

BACA JUGA:Astaghfirullah, Ternyata Gerhana Matahari Pertanda Datang Hari Kiamat, Ini Anjuran Rasulullah SAW Pada Umatnya

Seperti diungkapkan akun @media ****** ****, yang menyatakan semoga lembaran baru diberikan kedamaian dan ketenteraman bagi umatnya.

Sementara itu, dirangkum dari berbagai sumber bahwa menurut Primbon Jawa Gerhana Matahari dianggap sebagai peringatan untuk waspada dan berhati-hati.

Namun, berdasarkan BMKG, Gerhana Matahari Hibrid merupakan peristiwa Gerhana Matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.

"Gerhana Matahari Hibrid terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan, yang teramati dari Bumi lebih kecil dari pada piringan Matahari. Dan tempat tertentu lainnya, terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari," tulis BMKG.

BACA JUGA:Catat! Jadwal Lengkap Fenomena Alam Gerhana Matahari Hibrida, Dilarang Melihat Langsung Tanpa Kacamata Khusus

Kategori :