WOW! Intensitas Radiasi Inframerah Matahari Jatuh ke Lapisan Ionosfer Bumi Berkurang, Dampak Gerhana Matahari,
PALEMBANG, SUMEKS.CO – Fenomena alam Gerhana Matahari (GM) menimbulkan berbagai dampak terhadap alam dan lingkungan.
Eka Maulana Tim Astrofotografi UB, menjelaskan fenomena gerhana Matahari berpotensi menyebabkan beberapa dampak.
Salah satunya berkurang intensitas radiasi inframerah matahari yang jatuh ke lapisan ionosfer Bumi.
Jumlah foton yang merupakan gelombang elektromagnetik di atas bumi ikut menurun.
Perubahan radiasi ini akan bisa dirasakan oleh makhluk hidup lain yang peka terhadap perubahan intensitas gelombang elektromagnetik.
Seperti hewan melata, burung bahkan jenis tanaman tertentu. “Beberapa mahlum bisa merasakan ini,” imbuhnya, dutif dari Disway.id
Selain itu, fenomena ini juga bisa berdampak terkait segala bentuk perubahan iklim, cuaca maupun fenomena alam lainnya.
Meski berbagai dampak yang mungkin terjadi karena fenomena gerhana Matahari, GMT 2023 juga bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia. Terutama bagi anak-anak untuk mempelajari sains.
Manfaat lain yang bisa diambil adalah gerhana Matahari dapat menjadi ladang wisata untuk mengunjungi spot-spot pengamatan gerhana.
Dikutif dari laman Observarium Bosscha ITB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), GMT (Gerhana Matahari Total) kali ini menjadi hal yang spesial. Gerhana matahari hybrid
Indonesia bagian timur bakal dan sebagian wilayah bagian tengah bakal gelap gulita. 20 April 2023 diprediksi terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) di dua wilayah itu.
BACA JUGA:Fenomena Langka Gerhana Matahari Hibrida akan Terjadi Dua Hari Sebelum Idul Fitri 1444 Hijriah