Literasi Digital Mahasiswa Generasi Z: Produktif Menggunakan Media Sosial Secara Etis dan Bermoral

Jumat 14-04-2023,19:03 WIB
Editor : Rahmat

BACA JUGA:Mengejutkan! Pesulap Merah Tantang Minta Disantet dan Diguna-guna, Mengaku Sudah 8 Tahun Menunggu

"Mahasiswa ditantang untuk memahami ilmu pengetahuan dan membangun usaha bisnis. Targetnya, ketika anda lulus bukan hanya mencari kerja tetapi juga menciptakan lapangan kerja," ujar Bonifasius.

Literasi digital menjadi hal yang semakin penting dalam era digital seperti sekarang ini. Hal tersebut disampaikan oleh Co-Founder dan Kepala Sekolah “Sekolah Perempuan Jember”, Wiwin Riza Kurnia saat mengisi materi di sesi pertama.

Menurut Wiwin, kegiatan literasi digital tidak hanya sebatas membuat konten yang berhubungan dengan hobi dan penggunaan internet, tetapi juga memahami etika bermedia sosial atau berinternet.

“Ada enam etika bermedia sosial atau berinternet yang perlu dipahami, yaitu bertanggung jawab untuk setiap konten yang diakses maupun diunggah di Internet, menghargai orang lain, menghindari ujaran kebencian, menghindari pembajakan, menghindari plagiarisme, menjaga privasi, dan berpikir kritis,” jelas Wiwin.

BACA JUGA:Peduli Pasukan Kuning, Pemkab Banyuasin Bagikan Sembako

Wiwin juga menjelaskan prinsip etika bermedia digital yang perlu dipahami, yaitu kesadaran, integritas, tanggung jawab, dan kebajikan.

Selain itu, Wiwin mengajak peserta yang hadir untuk terus produktif di media sosial karena produktivitas akan menghasilkan keuntungan-keuntungan tersendiri.

"Keuntungan menjadi produktif di medsos adalah memperluas relasi, menambah ilmu, self branding, dan menambah sumber pemasukan. Tantangannya adalah bagaimana kita mengubah budaya konsumtif menjadi produktif," tambah Wiwin.

Sesi kedua, Chief Operation Officer (COO) Abersoft Technologies, Cong Fandi membawakan materi Personal Branding dan menjelaskan pentingnya hal tersebut dalam dunia marketing. 

BACA JUGA:Doni Haryono Outside Hitter Andalan Timnas Indonesia di SEA Games dan Men's Club Volley Ball Bahrain

"Pentingnya personal branding adalah membantu diri kita lebih mencolok dibanding yang lain, mengarahkan kepada peluang, dan audience kita akan lebih percaya dengan apa yang kita lakukan," jelasnya.

Cong Fandi menekankan bahwa personal branding bukanlah hal yang mudah, namun dengan kerja keras dan konsistensi, setiap orang dapat membangun personal branding yang kuat dan menguntungkan, "Jangan pernah menyerah dan teruslah belajar karena personal branding adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kita," tuturnya.

Pemateri terakhir, Ketua Tim Startup Digital Kemenkominfo RI, Sonny Sudaryana mengatakan dalam paparannya bahwa Indonesia adalah negara yang sangat besar dengan 746 cara untuk menyapa di dalamnya dan keberagaman yang sangat terlihat.

Sonny mengungkapkan bahwa 77% penduduk Indonesia sudah terkoneksi ke internet merupakan pasar yang sangat besar di bidang teknologi.

BACA JUGA:Resmi Ditetapkan Tersangka Kasus Penipuan Ratusan Juta, Polda Sumsel Jemput Oknum Komisioner KPU OKI

Kategori :