Terkecuali satu. Mobil merek Wuling warna hitam yang dibawa korbannya Paryanto.
Mobil ini sempat membuat dukun Slamet panik. Mobil itu lantas dijual pada penadah.
Meski akhirnya diketahui bahwa mobil itu bukan milik Paryanto, tapi dirental oleh warga Sukabumi itu.
Paryanto sengaja menyewa mobil itu hanya untuk bertemu dengan dukun Slamet yang dipercaya bisa penggandakan uang di desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng.
“Ya itu mobil sewaan,” ungkap Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
Dukun Slamet yang licin, selalu mencoba menghilangkan semua barang bukti yang melekat pada korban-korbannya.
Kunci mobil dan semua barang korbannya dikubur berbarengan di ladang sayur miliknya.
Hingga aksi kejinya selama 5 tahun tak terendus siapapun.
Diketahui Paryanto ini adalah satu dari belasan korban yang dibunuh Slamet.
Tapi dari kasus Paryanto inilah sepak terjang Slamet terhenti.