Kuyung adalah sebutan untuk Kakak atau saudara tua laki-laki dari bahasa daerah sekayu Muba.
Dia menjelaskan kepada yag hadir bahwa dia asli orang Desa Epil, Kecamatan Lain Muba. Sekolah di Palembang. Terus ke Jakarta bertemu dengan saudara dan kawan-nya.
Dia punya gelar banyak. Kalau ditulis di kartu nama tidak cukup. Ini bukan sombong tapi untuk memberikan contoh dan motivasi kepada generasi muda untuk giat mencari ilmu.
''Saya sudah profesor. Tapi masih kuliah dan tetap belajar. Profesor itu bukan segalanya. Hanya sebagian kecil dari ilmu pengetahuan," jelasnya sambil dapat aplaus dari gubernur dan warga yang hadir.
Dia menjelaskan, bahwa bulan Maret 2023 kemarin baru diwisuda dari gelar sarja hukum. Dan S2 nya sudah duluan.
Dia saat kuliah sering menyembunyikan gelarnya. Takut kalau ketahuan. "Nanti dosennya malah ndak enak kalau tau mahasiswanya adalah profesor," tambahnya lagi.
Meskipun profesor dia juga masih belajar terus. Termasuk belajar mengaji.
Gubernur Sumsel Herman Deru, Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud dan UAS meminta kepada pengurus , warga untuk memakmurkan masjid kebanggan Muba dan Sumsel tersebut.
UAS sangat bangga, warga dan pejabat peduli dengan kemakmuran Masjid. "Subhanallah ini salah satu kekuasaa n Allah."
Sebelumnya H Apriyadi mengucapkan terimakasih kepada yang telah mempelopori pembangunan masjid tersebut yakni Prof Dr Abdul Kadim salah satu putra terbaik Kabupaten Muba, dengan harapan amal ibadahnya akan diterima Allah SWT.
H Apriyadi berharap muncul Abdul Kadim lainnya, yang sukses di luar dan kembali ke daerah membantu membangun Kabupaten Muba.
Ia juga mengungkapkan terimakasih kepada Gubernur Sumsel H Herman Deru yang telah bersedia hadir langsung meresmikan Masjid Raya Abdul Kadim.
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengucapkan terimakasih kepada Prof Dr H Abdul Kadim yang telah menginisiasi pembangunan Masjid Abdul Kadim. (*)