“Pembangunan yang dilakukan pemerintah muaranya tidak lain untuk kesejahteraan masyarakat. Tidak ada pengecualian semua warga Sumsel baik yang berdomisili di pinggir hutan, berdomisili di atas gunung, mereka punya hak menikmati hasil pembangunan, menikmati listrik, internet dan IT yang saat ini sudah menjadi kebutuhan hidup orang banyak,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati OKU Timur H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H. menyampaikan bahwa Kabupaten OKU Timur mengalami trend yang positif untuk penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Prevalensi Stunting pada tahun 2021 21,5 dan tahun 2022 19,1 ini mengalami penurunan, sedangkan angka kemiskinan di Kabupaten OKU Timur pada tahun tahun 2021 sebanyak 6.809 jiwa dan pada tahun 2022 turun menjadi 4.156 jiwa, ini tentu mengalami trend yang positif,” jelas wabup.
BACA JUGA:Pj Kades Ngestikarya Korupsi Dana Desa, ini Modusnya
Dalam kesempatan ini Wabup juga menyatakan bahwa Pemkab OKU Timur siap menjalankan apa yang telah diinstruksikan oleh Presiden RI Joko Widodo terkait Ketahanan Pangan, Penurunan Angka Stunting dan Penuntasan Kemiskinan Ekstrem.
Kegiatan dilanjutkan presentasi dari Kabupaten Musi Rawas, Ogan Ilir, Banyu Asin, Muara Enim, Musi Rawas Utara dan Ogan Komering Ulu dan dialog peserta 11 kabupaten/kota lainnya.(*)