Bibitnya dikasih Kapten Inf Zulhadi . “Kapten Zulhadi memang tidak cerita sama saya dapat bibit kurma dari mana. Beliau memberi saya waktu itu tiga batang,” kenangnya.
Susilo mengaku antusias dan penasaran, apakah pohon kurma itu bisa tumbuh.
“Akhirnya saya tanam di halaman masjid ini,” ceritanya.
BACA JUGA:Area Bawah Pohon Kurma di Masjid Al Mukhlisin Palembang, Tempat Pemotongan Hewan Kurban
Setelah beberapa lama ditanam, ternyata ada satu pohon yang tidak bertahan alias mati.
“Yang 2 pohon lagi tumbuh subuh,” ungkapnya.
Namun ada satu pohon kurma yang terpaksa dipindahkan karena tumbuh besar dan ditanah dekat dengan pagar, jadi dengan terpaksa dipindahkan.
”Tapi waktu kita pindahkan malah mati juga,” cerita Susilo.
BACA JUGA:Area Bawah Pohon Kurma di Masjid Al Mukhlisin Palembang, Tempat Pemotongan Hewan Kurban
Alhasil pohon kurma yang bibitnya dari Kapten Zulhadi itu hanya tersisa satu pohon saja.
Selama memelihara pohon kurma yang tinggal satu itu tidak ada masalah.
Bapak tiga putra ini memperhatikan bahwa pemeliharaan kurma itu mudah, bahkan terbilang biasa saja.
“Tidak ada kita kasih pupuk, tapi pohonnya tumbuh subur,” ujarnya.