Di depan, arah kiblat, tampak sebuah bangunan beratap yang menaungi batu hitam yang disebut dengan Batu Penyembayangan.
“Itu hasil pemugaran. Kalau bentuk asli masjid sudah tidak ada lagi. Yang masih bertahan, adalah lokasinya saat ini yang tak berubah,” ujar Pemerhati Budaya dan Sejarah Besemah Ahmad Bastari Suan.
Bastari meyakini, Masjid Puyang Awak ini adalah yang tertua di Sumbagsel (Sumsel, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung dan Lampung).
Dia menyebutkan, Masjid Puyang Awak sama usianya dengan Masjid Agung Demak, di Jawa.
BACA JUGA:5 Masjid Tertua di Kota Palembang, Bukti Peradaban Islam di Bumi Sriwijaya
“Kalau disebut tertua di Sumatera, rasanya belum. Karena ada masjid yang lebih tua dari itu lagi,” tutur Bastari.
Saiman, Ketua RW 02 Dusun Perdipe, yakin bahwa Masjid Puyang Awak adalah masjid tua.
Tapi, ketika ditanya sejarahnya, Saiman mengaku tak bisa.
Dia hanya menyodorkan sebuah brosur bewarna hijau.
BACA JUGA:5 Masjid Tertua di Kota Palembang, Bukti Peradaban Islam di Bumi Sriwijaya
Di brosur yang ditulis Bujang Kornawi ini, terdapat penjelasan sekilas mengenai sejarah Masjid Puyang Awak.
“Masjid Puyang Awak didirikan oleh Puyang Awak di Perdipe pada abad ke-15 (1479 M),” tulis Bujang Kornawi dalam brosur itu.
Wartawan mencoba mewawancarai Bujang Kornawi yang rumahnya berada tepat di depan Masjid Puyang Awak.
Namun, melalui utusannya, tokoh yang satu ini menyatakan belum bisa diwawancarai.
BACA JUGA:5 Masjid Tertua di Kota Palembang, Bukti Peradaban Islam di Bumi Sriwijaya
Mady Lani, seorang pemerhati Budaya Besemah langsung menjawab dengan penuh kepastian ketika ditanya masjid apa yang tertua di Pagaralam.