
Seorang muttaqien tentunya memiliki akhlak terpuji. Ibadah puasa merupakan proses edukasi (tahdziibun nafsi, tarbiyatur ruhaaniyah), berupa pembersihan jiwa (mengubah diri menjadi orang yang berakhlak terpuji dan menjauhi diri dari akhlak tercela: ria, serakah, sombong, takabur, khianat, zalim, dan lainnya. Puasa merupakan suatu jalan menyiapkan diri (wasilah) untuk mencapai ketakwaan kepada Sang Khalik dalam keadaan apapun, wahana menanamkan kesabaran, usaha sungguh-sungguh, dan kemmapuan menghadapi kesulitan (al-wasith alzaahily). Karenanya, puasa bagi orang beriman dan bertakwa diyakini memberi bekal pengalaman spiritual terhadap solusi bagi beragam persoalan umat muslimin, tidak terkecuali menjadi solusi terhadap fenomena de-gradasi akhlak-sosial, tanpa terkecuali adanya beragam penyimpangan sosial di tengah masyarakat dan berbangsa.