Apa daya nasi sudah menjadi bubur, korban ketakutan pergi sekolah seperti trauma.
"Saya memang menyuruh anak sekolah, karena memasuki ujian. Jadi anak saya minta ditunggu, dari pagi hingga pulang. Jujur saja, saya keberatan anak saya dipukul, karena sejak pemukulan itu, anak saya mengeluarkan air mata. Saya harap polisi dapat segera menindaklanjuti laporannya," ungkapnya.(*)