1. Skrinning, oleh petugas perawat lapas;
2. Asesmen awal, oleh Asesor dan BNNP Babel ;
3. Tes urine, biasanya dilaksanakan 2 kali, setelah asesmen awal dan sebelum asesmen akhir;
4. Asesmen lanjutan, oleh Asesor dan BNNP Babel ;
5. Konseling, oleh konselor dari BNNP;
6. Family Support Group, oleh Asesor/konselor BNNP Babel, didampingi instruktur harian; dan
7. Asesmen Akhir, oleh Asesor dan BNNP Babel .
BACA JUGA:Tolak Bala, Gelar Dzikir dan Istighosah Kubro Serentak
Sedangkan kegiatan harian, dimulai dengan kegiatan morning meeting yang dipimpin oleh instruktur harian/fasilitator, bimbingan mental dan spiritual.
Lalu dilakukan konseling individual yang dilaksankan oleh Konselor adiksi.
Selain itu juga ada terapi kelompok, tujuannya untuk membantu meningkatkan kontrol individu. Juga untuk membantu mengidentifikasi masalah bersama, secara berkelompok, serta meningkatkan hubungan antar WBP dan klien lainnya untuk dapat saling mendukung satu sama lain.
Terapi kelompok ini juga dapat membantu menghilangkan kecemasan bagi WBP, sehingga emosi WBP dapat tersalurkan dengan baik.
BACA JUGA:Tim SAR Kesulitan Capai Lokasi Helikopter Kapolda Jambi yang Jatuh, Warga: Butuh 2 Hari Jalan Kaki
Kakanwil Kemenkumham Babel, Harun Sulianto, berharap dengan kegiatan rehabilitasi ini para WBP tidak menyalahgunakan narkotika lagi, dan jadi agen perubahan utk mengajak semua orang menjauhi narkotika.(*)