PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sudah 3 tahun harga rumah subsidi tak naik. Namun bulan Februari ini diperkirakan naik 7 persen, tapi kemungkinan hanya 3 persen.
Meski harga jual rumah subsidi tak kunjung mengalami penyesuaian, Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) tetap berharap pengembang profesional dan tangguh.
Ketua Badan Diklat REI, MR Priyanto mengatakan, harga rumah bersubsidi belum bergerak naik, meski indeks kemahalan konstruksi (IKK) terus terkerek seiring laju inflasi.
Belum lagi, adanya kenaikan tingkat bunga pinjaman bank sentral yang mendorong Perbankan untuk menaikkan tingkat bunga pinjamannya.
BACA JUGA:Moms, Simak 9 Tips Beli Rumah dengan KPR, Hitung Cicilan, Jangan Terjebak No 6
“Beberapa tahun terakhir harga rumah bersubsidi tidak mengalami perubahan,” jelas Priyanto.
Jika para developer tidak tangguh menghadapi situasi ini, tentu akan banyak yang bertumbangan,” katanya.
Untuk itu, REI baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan meningkatkan profesionalisme anggotanya, sekaligus upaya mencetak developer yang lebih tangguh.
“Jika tidak tangguh, para developer akan dengan mudah berguguran. Kami ingin terus meningkatkan dan mengembangkan sikap tangguh pelaku usaha properti,” ujarnya.
BACA JUGA:Moms, Simak 9 Tips Beli Rumah dengan KPR, Hitung Cicilan, Jangan Terjebak No 6
Ada tiga aspek yang perlu menjadi fokus perhatian para pelaku usaha, diantaranya bagaimana meningkatkan pengetahuan tentang bisnis, menggali peluang yang ada, dan meningkatkan motivasi diri.
Adapun, pemateri merupakan mereka yang sudah jatuh bangun dalam menjalankan serta membangun usaha real estate dan properti.
“Dengan kehadiran para profesional di bidangnya masing-masing, peserta pelatihan bisa menggali wawasan yang lebih mendalam tentang bidang usaha properti,” tuturnya.