Terkait kasus ini, ESP mengaku jika dirinya pernah didesak oleh seorang pengusaha berinisial EN yang sudah meninggal dunia.
Pasca dilaporkannya permasalahan ini ke Polda Sumsel, dirinya yang meminta Aziz dan Agil untuk secara gentlement datang memenuhi panggilan sekaligus menjelaskan duduk permasalahan sebenarnya.
Sebetulnya, tambah ESP, Agil yang hingga kini tak juga diketahui keberadaanya telah menyerahkan uang Rp 316 juta melalui kuasa hukumnya.
Dan tenyata uang tersebut juga tak kunjung diberikan kepada pelapor tapi justru dibawa kabur oleh oknum pengacara.
"Jika nantinya Aqil juga melaporkan permasalahan penggelapan uang miliknya saya sangat mendukung," katanya.
Apakah ada indikasi karena persaingan politis jelang pesta demokrasi tahun depan? ESP tidak memberikan jawaban.
"Saya tidak tahu. Dan bisa sangat mungkin karena hal-hal seperti itu gampang, saya tidak tahu permasalahannya. Kalau pun benar adanya, tanggung dewek dosonyo. Hati-hati akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat," tutup ESP.(*)