PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) bersama Komunitas Ziarah, Ikatan Keluarga Sarjana Kuburan (Sarkub) Nusantara terutama yang ada di Palembang melakukan ziarah ke kompleks Pemakaman Kesultanan Palembang Darussalam di kawah Tekurep, Palembang, Kamis 26 Januari 2023 malam.
Hadir Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo RM Fauwaz Diradja SH MKn, RM Rasyid Tohir SH Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Suryo Vebri Al-Lintani, Ketua rombongan ziarah RH Ahmad Mohammad KHI alias Gus Rudi Jenggot didampingi Koordinator Pecel Lele Lamongan H Sam, Kemas Umar, Ali Goik.
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Djayo Wikramo RM Fauwaz Diradja SH MKn mengatakan, kegiatan ziarah bersama Ikatan Keluarga Sarkub Nusantara terutama yang ada di Palembang bermakna bagaimana semua manusia akan merasakan meninggal dunia.
"Sehingga di situ nilai-nilai yang diambil, kita akan mati dan kita meminta dengan Allah SWT bukan meminta kepada kuburan tersebut, tapi dengan melihat kuburan tersebut kita ingat semua kita akan mati,” kata Fauwaz Diraja.
BACA JUGA: Sultan Muhammad Mansyur, Raja Kedua Kesultanan Palembang Darussalam Yang Terkenal Alim dan Pemberani
Ke depan, SMB IV KPD akan mensupport kegiatan-kegiatan seperti ini karena bernilai positif dan juga meningkatkan ukhuwah dan tali silaturahmi diantara anggota di dalam perkumpulan tersebut.
Sedangkan RH Ahmad Mohammad KHI alias Gus Rudi Jenggot menyatakan, ziarah merupakan suatu kehormatan bagi Ikatan Keluarga Sarkub Nusantara karena bisa hadir di Kompleks Pemakaman Kawah Tekurep tempat dimakamkan Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Terlebih dengan kehadiran SMB IVyang menurutnya adalah suatu kehormatan.
“Ini adalah sebagian kecil dari keluarga besar Ikatan Keluarga Besar Sarkub Nusantara yang ada di Palembang karena Ikatan Keluarga Besar Sarkub Nusantara seluruh Indonesia ada terbanyak Jepara, Pati, Kudus,Demak,” ujarnya.
Dimana jumlah anggota Ikatan Keluarga Besar Sarkub Nusantara yang ada di Palembang hampir 100 keluarga yang mayoritas berprofesi pedagang pecel lele. Tapi ada juga berkerja di profesi lain seperti di Polri dan lain–lain.
"Jemaah Palembang udah mulai menggeliat , Jambi, Aceh , Jakarta, Depok , Bogor, kita hadir di sini dengan niatan ibadah lillahi taala minimal mau menguri-nguri sejarah leluhur kita, sejarah para ulama, para penyebar agama Islam wal khusus beliau Sultan Mahmud Badaruddin Djayo Wikramo. Karena tanpa adanya beliau, Islam yang ada di Palembang ini tidak bisa berkembang begini besar dan menjadi agama yang mayoritas di Palembang Darussalam sampai saat ini,” tukasnya.
Tujuan sarkub ini,lanjut Gus Rudi, menjalin silaturahmi dan mencari saudara sebanyak-banyaknya dalam ukuwah Islamiah dengan cara yang satu. Yang pasti agamanya Islam kalau belum Islam tetap dijadikan sahabat.
"Dan beraliran ahlul sunah wal jamaah,” tandasnya.
Kawah Tekurep sendiri adalah salah satu kompleks pemakaman sultan-sultan yang pernah memerintah di Palembang dan kerabatnya. Pembangunan kompleks pemakaman ini diprakarsai oleh Sultan Mahmud Jayawikrama, dan mulai dibangun pada tahun 1728 M.