JAKARTA, SUMEKS.CO – Peningkatan dan pendalaman inklusi keuangan serta penguatan penerapan prinsip Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (tata kelola yang baik) atau ESG menjadi salah fokus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Peran strategis BRI di kedua hal tersebut menjadi aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan ekonomi Indonesia yang merata.
Fakta tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta (26/01) dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 dengan tema Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity.
Menurutnya, BRI sebagai bank UMKM dengan mayoritas nasabah berada di daerah rural memiliki tangggung jawab besar untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Babel Jadi Pembina Upacara HUT Imigrasi di Pangkal Pinang
Oleh karena itu, menurutnya BRI berperan signifikan dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Hasil survei BRI terhadap inklusi, literasi, dan juga kedalaman inklusi keuangan pada 2022 menyebut secara umum 84% inklusi keuangan menurut penggunaan produk atau layanan termasuk untuk BPJS.
“Dan kalau kita ukur kedalamannya, jadi variasi produk didominasi oleh kepemilikan tabungan. Dan frekuensi penggunaan berasal dari penggunaan tabungan serta asuransi dan Dapen (dana pensiun) termasuk BPJS, itu datanya,” ujar Sunarso menjelaskan.
Dalam hal inklusi keuangan tersebut, BRI pun dipersepsikan sebagai locally embedded bank yang dominan di mayoritas masyarakat.
Hal ini tak terlepas dari jaringan BRI yang mengakar hingga pelosok negeri. Salah satu buktinya adalah adanya AgenBRILink yang ikut memperkuat inklusi maupun literasi keuangan.
BACA JUGA:Dewan Usul Pengangkatan dan Pengesahan Kaffa menjadi Bupati Muara Enim Defenitif
Sunarso mengatakan saat ini BRI diperkuat oleh lebih dari 627 ribu Agen BRILink. Di mana hingga Desember 2022 volume transaksi mendekati Rp1.400 triliun yang dilakukan masyarakat di tataran akar rumput.
“Hal itu semakin menguatkan bahwa masyarakat di bawah sana butuh kehadiran locally embedded bank yang dikemas dalam bentuk format hybrid bank, human touching tapi bisnis prosesnya didigitalkan, ini yang paling penting sebenarnya,” lanjutnya.
Di sisi yang lain, lanjut Sunarso, BRI terus mendorong penguatan penerapan prinsip ESG. Pasalnya perjalanan sustainability BRI sendiri sudah dimulai sejak tahun 2013 yang diawali dengan menerbitkan Sustainability Report untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, BRI terus melakukan improvement.
Terbaru, pada 2022 perseroan merilis Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I (Green Bond) dengan total nilai mencapai Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 3 tahun.
BACA JUGA:Hari Pertama Ngantor, Kaffa Tinjau dan Sapa ASN