OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Menindaklanjuti larangan permainan lato-lato di sekolah, sejumlah sekolah di Kabupaten Ogan Ilir sepakat dengan imbauan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Ogan Ilir tersebut.
Salah satunya dari Kepala SMP Negeri 1 Indralaya, Herlina. Menurut Herlina, demam permainan lato-lato saat ini telah memunculkan beragam bahaya, baik terhadap penggunanya sendiri maupun lingkungan sekitar.
"Di SMPN 1 Indralaya sendiri, permainan lato-lato di larang dibawa ke sekolah sudah lama, karena awal bulan Desember 2022 lalu banyak siswa yang bawa ke sekolah," terangnya, Senin, 23 Januari 2023.
Menurut Herlina, maraknya siswa yang membawa lato-lato ke sekolah, membuat pihak sekolah khawatir berdampak negatif terhadap keselamatan siswa.
Kendati demikian, Herlina menyebut, sesungguhnya permainan ini merupakan keterampilan yang sebenarnya harus disupport.
"Karena tidak mudah untuk melakukan permainan ini, hanya butuh pendampingan orang dewasa saja," sebutnya.
Herlina mengimbau, saat mulai bermain lato-lato hendaknya tali pengikat diperiksa terlebih dahulu. Pastikan tali sudah kuat mengikat bola lato-lato, dan tekhnik permainannya juga jauhkan tangan dari tubuh ke sebelah kanan.
"Agar jika bola itu melanting tidak mengenai tubuh," katanya.
BACA JUGA:Lato-Lato Dilarang di Sekolah, Disdikbud Kabupaten Ogan Ilir Perbolehkan Sekolah Lakukan Penyitaan
Herlina menjelaskan, alasan SMPN 1 Indralaya tidak memperkenankan anak-anak didiknya membawa lato-lato ke sekolah, dikarenakan anak didik tidak fokus belajar dan asyik bermain lato-lato.
"Sehingga kondisi ini memunculkan konflik antara guru dan siswa. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nanti, pihak sekolah yang dipersalahkan. Jadi, kebijakan dari Disdikbud Ogan Ilir ini sangat tepat," tegasnya.
Terpisah, Kepala SD Negeri 6 Payaraman, Des Alkafi, juga sepakat dengan kebijakan yang dikeluarkan Kadisdikbud Ogan Ilir dengan melarang permainan lato-lato dibawa ke sekolah.
"Kami dari sekolah sangat mendukung imbauan tersebut," katanya.