Aneh! Warga Beli Gas Melon Pakai KTP dan Dibatasi, Tapi Pemilik Warung Bisa Sekali Beli 10 Tabung Bahkan Lebih

Kamis 19-01-2023,16:28 WIB
Editor : Tusda

“Kami di sini sudah duluan pakai KTP beli gas,” ujar Mardi.

Biasanya LPG subsidi itu datang sekali seminggu. Di hari itu, pelanggan yang hendak beli sudah berdatangan. Lalu didata sesuai KTP, dan diberikan LPG-nya.

“Alhamdulillah tidak ada yang protes,” tambahnya.

Bakri, pemilik pangkalan gas 3 kg mengaku di OKI sudah mengetahui informasi kebijakan baru itu.

“Saya tahu dari sopir yang mengantarkan gas ke sini,” terangnya.

Selama ini, dia dapat kuota 150 tabung, dua kali datang dalam sebulan. Per tabung dijualnya Rp20 ribu.

“Sekarang tidak langka. Tidak lagi cepat habis. 150 tabung itu baru terjual dalam 10 hari,” ungkapnya.

Sebelumnya. Kepala Dinas Perindustrian Pasar dan Koperasi (Disperindagkop) Muratara, Susyanto Tunut, menyambut baik setiap kebijakan yang membuat subsidi pemerintah tepat sasaran.

“Tapi sebelum penerapan terlebih dulu disosialisasikan secara massif. Jangan mempersulit warga yang berhak dan membutuhkan,” imbuhnya.

Diketahui, selama ini penyaluran LPG 3 kg dinilai belum tepat sasaran. Seharusnya untuk masyarakat/rumah tangga tidak mampu. Tapi lebih banyak digunakan kalangan yang secara ekonomi berkecukupan. (*)

 

Kategori :