Cara memainkan Lato-lato adalah dengan membenturkan kedua bola kecil tersebut berkali-kali tanpa berhenti. Siapa yang berhasil memainkannya paling lama, maka ia lah pemenangnya.
Ketika kedua bola saling terbentur, maka akan timbul bunyi yang khas dan unik. Bunyi itulah yang disukai oleh para pemain sehingga membuat mereka suka memainkannya terus menerus.
Lato-lato merupakan permainan tradisional yang telah ada di Indonesia sejak jaman 1990an.
BACA JUGA:Dijamin Enak dan Empuk, Resep Iga Bakar Kecap untuk Malam Tahun Baruan
Saat itu, permainan tersebut meraih popularitas di masyarakat desa.
Adapun Lato-lato berasal dari bahasa Bugis. Anak muda menyebutnya dengan yang berbeda.
Di Makassar permainan tersebut disebut dengan Katto-katto, sedangkan di Pulau Jawa, sebutan yang diberikan adalah Etek-tek.
Walau begitu, Lato-lato bukanlah permainan asal Indonesia.
BACA JUGA:Dijamin Enak dan Empuk, Resep Iga Bakar Kecap untuk Malam Tahun Baruan
Rupanya permainan tersebut telah muncul sejak 1960-an di Amerika dan diberi nama Clackers.
Lato-lato pada awalnya merupakan sebuah senjata di Argentina.
Bernama Bolas, senjata tersebut digunakan oleh para Koboi Argentina untuk menangkap hewan guanaco.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, dibuatlah miniatur dari senjata tersebut yang dapat dimainkan oleh anak-anak.
BACA JUGA:Dijamin Enak dan Empuk, Resep Iga Bakar Kecap untuk Malam Tahun Baruan
Tidak hanya di Amerika, rupanya permainan Lato-lato begitu populer di berbagai wilayah.
Buktinya, permainan tersebut sampai menjangkau penduduk di Calcinatello, sebuah daerah provinsi kecil di Italia.