Batas akhir waktu shalat dhuha adalah sebelum waktu larangan shalat, yaitu ketika bayangan tepat berada di atas benda, tidak condong ke timur atau ke barat.
BACA JUGA:Pemikiran Ibnu Khaldun dalam Dunia Pendidikan : Bukan Hanya Proses Belajar Mengajar
Untuk menentukan batas akhir waktu dhuha, bisa perhatikan bayangan benda. Selama bayangan benda masih condong ke arah barat, meskipun sedikit, berarti waktu dhuha masih ada.
Kemudian ketika bayangan benda lurus dengan bendanya, tidak condong ke barat maupun ke timur, waktu shalat dhuha telah habis. Karena matahari persis berada di atas benda.
Ada sebagian yang memberikan acuan, kurang lebih 15 menit sebelum masuk dzuhur.
Waktu Dhuha yang Paling afdhal
Waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat Dhuha adalah ketika matahari sudah mulai panas (dekat dengan waktu berakhirnya Dhuha).
BACA JUGA:9 Rekomendasi Ponpes Terbaik untuk Pendidikan Anak di Kota Palembang
Sebagaimana riwayat dari Al Qosim As Syaibani bahwasanya Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu melihat beberapa orang melakukan shalat Dhuha, kemudian Zaid mengatakan:
“Andaikan mereka tahu bahwa shalat setelah waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat para Awwabin adalah ketika anak onta mulai kepanasan.” (HR. Muslim 748).
Awwabin artinya orang yang suka kembali pada aturan Allah.
Sebagian ulama mengatakan: “Shalat pada waktu ini dikaitkan dengan Awwabin karena umumnya pada waktu tersebut jiwa manusia condong untuk istirahat. Akan tetapi orang ini menggunakan waktu tersebut untuk melakukan ketaatan dan menyibukkan diri dengan melakukan shalat. Meninggalkan keinginan hati menuju ridlo Penciptanya.” (Faidhul Qadir, 4/216)
BACA JUGA:Tata Cara Mandi Junub yang Benar dan Sah
Imam An-Nawawi mengatakan: ulama madzhab kami (syafi’iyah) mengatakan: “Waktu ketika matahari mulai panas adalah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat dhuha, meskipun dibolehkan shalat sejak terbit matahari sampai menjelang tergelincirnya matahari. (Syarh Shahih Muslim, 6/30).
Ustadz Ammi Nur Baits, dikutip dari konsultasisyariah.com menjelaskan keutamaan Sholat Dhuha.
Pertama, shalat dhuha merupakan salah satu wasiat Nabi. Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah, beliau berkata,