Talang Semut, pada masa zaman kolonial Belanda dibuat kompleks perumahan berarsitektur Belanda dan Eropa, dan masih bisa dijumpai hingga sekarang.
Tidak hanya itu, kawasan Talang Semut juga konon menjadi pusat pemerintahan sekaligus pemukiman kolonial Belanda, namun pada zaman kemerdekaan, Talang Semut dijadikan salah satu markas tentara Indonesia.
BACA JUGA:Bupati PALI Bantu Perbaikan Gedung SMA Negeri 1 Talang Ubi
3. Talang Kelapa
Pada zaman penjajahan kawasan Kecamatan Talang Kelapa tercatat wilayahnya dikendalikan 3 marga besar, yakni, Gasing, Kenten dan Tanjung Lago.
Seiring masa kemerdekaan maka kendali pimpinan kawasan dari marga diubah menjadi kecamatan.
Awalnya Kecamatan Talang Kelapa adalah bagian dari Kabupaten Musi Banyuasin Banyuasin, wilayahnya mencakup kawasan Talang Kelapa, Tanjung Lago.
Serta sembilan kelurahan yang sekarang ada di wilayah kota Palembang, yakni Kelurahan Talang Betutu, Alang Alang Lebar, Srijaya, Sukamaju, Sako, Sukarame, Talang Jambi, Talang Kelapa.
Sebelum dimekarkan beberapa kawasan Kecamatan Induk Talang Kelapa tercatat memiliki 19 desa, dan pusat pemerintahan berada di Kelurahan Sukareme dimana sekarang masuk dalam wilayah Palembang.
4. Talang Betutu
Talang Betutu adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Sukarami, Kota Palembang.
Sebelumnya, di kawasan ini berdiri bandara Talang Betutu yang dulunya merupakan pintu masuk ke kota Palembang melalui jalur udara.
BACA JUGA:Polisi Kantongi Identitas 2 Pelaku Perampokan Alfamart Talang Kelapa Banyuasin
Bandara kemudian dipindahkan dan berubah nama menjadi Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.
Ada dua versi asal usul penamaan Talang Betutu, yang pertama nama Talang pada zaman dahulu adalah pohon besar sedangkan Betutu berasal dari kata Betoto disamakan dengan Betata atau berlubang.
Sehingga Talang Betutu dapat diartikan sebuah pohon besar yang berlubang, yang dahulu banyak dijumpai di kawasan tersebut.