Saat itu Presiden Soekarno tengah menjalani masa Pengasingan, oleh Pemerintah Belanda dari Flores Ende ke Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Kue Bay Tat Oleh-oleh Wajib Khas Bengkulu, Berikut Resep dan Cara Membuatnya
Sehingga, kali pertama Soekarno bertemu Fatmawati Bin Hasan Din di Bengkulu. Ayahnya, Hasan Din merupakan tokoh Muhammadiyah yang sangat menghormati Presiden Soekarno.
Ternyata, Putri Hasan Din Gadis Bengkulu berkulit Kuning langsat itu menarik perhatian Soekarno. Sehingga, ia diam-diam meminang Fatmawati.
Ketika Presiden Soekarno harus kembali untuk kepentingan kenegaraan tahun 1942 ke Ibu Kota Jakarta, ia meminta Hasan Din untuk tidak membiarkan Fatmawati dipersunting laki-laki lain.
Kemudian, satu tahun setelahnya yaitu pada tanggal 1 Juni 1943 Presiden Soekarno menikahi Fatmawati.
Dari Pernikahan itu mereka dikarunia 5 anak. Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan bungsunya Guruh Soekarnoputra.
BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Bagar Hiu, Masakan Kesukaan Presiden Soekarno Saat Pengasingan di Bengkulu
Salah seorang putrinya yaitu Megawati Soekarno merupakan Presiden Republik Indonesia periode 2001 hingga 2004. Hingga saat ini merupakan satu-satunya Presiden Perempuan di Indonesia.
Sebelum menerima ajakan Soekarno untuk menikah, Fatmawati mengalami beberapa keraguan. Karena saat itu Soekarno masih menjalin hubungan suami istri dengan Inggit (istri kedua).
Kemudian, mereka juga harus terpisah saat terjadinya pengalihan kekuasaan dari Penjajah Belanda ke Tentara Jepang.
Bagaimana Soekarno Jatuh Hati kepada Fatmawati?
Presiden Soekarno sudah jatuh sejak kali pertama bertemu Fatmawati yang kala itu diajak oleh ayahnya menemui Soekarno. Fatmawati adalah perempuan cerdas. Ia merupakan murid Soekarno yang mengajar di sekolah Muhammadiyah, tempat Fatma bersekolah.
Ketertarikan alami Soekarno karena kecantikan gadis Bengkulu ini dan kecerdasan serta kharismatik yang dimilikinya. Selanjutnya, mereka pun akhirnya menikah dengan Ibu Negara yang masih berusia 20 Tahun. Sebagai istri Soekarno, ia pun meninggalkan Bumi Raflessia ke Jakarta mengikuti langkah suami.
Perjuangan Fatmawati Soekarno menjahit Bendera Pusaka RI
Dikutip dari Buku yang berjudul Berkibarlah Benderaku (2003), Penulis Bondan Winarno dari laman resmi Kominfo. Saat itu Fatmawati mendengar percakapan antara Soekarno dan tokoh Kemerdekaan yang sedang mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia.