15 UMKM Palembang Terpilih masuk Piloting U-Fine Kanwil DJPb Sumsel Babel

Rabu 14-12-2022,16:51 WIB
Reporter : Wiwik
Editor : Wiwik

PALEMBANG, SUMEKS. CO -  Sebanyak 15 UMKM rintisan dilibatkan dalam kegiatan Pemberdayaan UMKM melalui program U-FinE  (UMKM Financing Empowerment), Selasa 14 Desember 2022 di Gedung Kanwil DJP Bendahara Sumsel.

" Ke-15 UMKM ini sudah kita kurasi dan akan menuju ke step selanjutnya," kata Kanwil DJP Perbendaharaan Sumsel Babel Lydia Kurniawati Christyana, M.M didampingi Achmad Dhany Nasution

Retail Financing Business Deputy BSI Palembang.

Menurut Lidya ke 15 UMKM rintisan belum mengenal pembiayaan manapun. " Benar-benar dari modal sendiri belum didampingi siapapun itu rintisan. " 

Step selanjutnya Kanwil DJPb meminta Bank BSI memberikan pendampingan pembiayaan. " Arahnya ke 15 peserta Ufine akan coba diguidance  menjadi UMKM berorientasi ekspor," kata Lidya.

Ini sesuai dengan arahan Menkeu bahwa setiap satu unit eselon 1 direktorat jenderal memiliki tugas dan fungsi membantu pelaku usaha untuk siap ekspor.

Menurut Lidya UMKM saat ini harus lebih memantapkan semangat jual, kemampuan merencanakan. ''Hal penting lainnya punya keterampilan mengemas sisi lain, sehingga lebih eksklusif. Apalagi saat ini produk-produk lebih banyak  dipasarkan secara online yah,'' kata Lidya.

Pelaku UMKM harus mengenal digital marketing serta membangun konektifitas supaya ekosistemnya menyebar kesemua lini konsumen. ''Jadi tidak jualan statis. Melainkan bergerak ke titik-titik lain.''

Untuk itu DJP Perbendaharaan menghadirkan Program UMKM U-Fine. Artinya empat kantor wilayah atau empat provinsi yang diminta meluncurkan crush program ini. 

Khusus Sumatera Selatan Bank pendampingan ditujuk Bank Syariah Indonesia ''Yang pertama perlu kami tindak lanjuti adalah bagaiamana pelaku usaha itu merancang bisnisnya.Jadi kalau sudah merancang bisnisnya menambah  semangatnya bertambah.''

Sementara itu  Retail Financing Business Deputy BSI Palembang Achmad Dhany Nasution mengatakan BSI hadir di tengah pelaku UMKM rintisan. ''Pada akhrinya BSI hadir untuk menyelesaikan permodalan untuk pengembangan usaha.''

Namun BSI berharap bisa andil berkaloborasi dengan tim dari Kementerian Keuangan itu kita benahi seluruhnya. ''Mulai dari manajemen pemasarannya secara digitalisasi. Bagaimana produk-produk UMKM ini bisa terserap atau bisa diketahui oleh pasar oleh masyarakat.''

Sisi plafon, kucuran modal tergantung kebutuhan modal masing-masing pelaku UMKM. ''Kita lihat berapa pembutuhan modalnya  Kalau awal kisaran 5juta sampai 10 jutaan,'' tutup Dhany. (*)

Kategori :