“Aku pernah memukul seorang budak milikku, lalu aku mendengar suara seseorang menyeru dari belakang, “Ketahuilah wahai Abu Mas’ud, sesungguhnya Allah lebih berkuasa atas dirimu daripada kuasamu atas dia.” Setelah aku menoleh, ternyata itu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka Aku pun berkata, “Wahai Rasulullah, dia sekarang aku bebaskan karena Allah.” Beliau bersabda, “Seandainya kamu tidak membebaskannya, maka kamu akan dilahap oleh api neraka.” (HR. Muslim no. 1659)
BACA JUGA:Amalan di Hari Jumat, Membaca Surat Al-Kahfi, Berikut Keutamaannya
Doa seorang musafir
Musafir adalah seseorang yang sedang meninggalkan kampungnya dan menempuh perjalanan yang jauh jaraknya.
Seorang musafir termasuk dari orang-orang yang sangat membutuhkan, sedangkan seorang hamba apabila sangat membutuhkan sesuatu kemudian berdoa meminta kepada Allah Ta’ala kebutuhannya tersebut, maka insyaAllah akan dikabulkan.
Karena Allah Ta’ala lebih mengabulkan doanya mereka yang sedang dalam keadaan terdesak dan membutuhkan melebihi pengabulannya kepada selain keduanya.
Seorang muslim hendaknya memanfaatkan momentum safar sebagai waktu untuk banyak berdoa, terlebih lagi bila safar yang dilakukannya tersebut bertujuan untuk melakukan ketaatan, seperti untuk umrah maupun berhaji.
BACA JUGA:Dua Amalan Pembuka Pintu Rezeki, Istighfar dan Taubat
Semakin jauh jarak yang ditempuh, dan semakin besar rindu kampung halaman yang yang dipikul hatinya maka peluang terkabulnya doa tersebut semakin besar.
Berdasarkan hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengisahkan,
“Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku.’ Namun, makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram. Ia kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” (HR. Muslim no. 1015)
Doa orang tua kepada anaknya
Doa mereka adalah doa yang mudah sekali Allah kabulkan, baik itu doa kebaikan maupun doa keburukan. Sungguh ini merupakan pengingat akan pentingnya berbakti kepada keduanya dan menjauhi durhaka kepada mereka.
BACA JUGA:Alhamdulillah Harga BBM Naik, Begini Harusnya Sikap Seorang Muslim
Sesungguhnya keduanya memiliki hak yang sangat agung setelah hak Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman dalam ayat tentang 10 (sepuluh) hak,
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa’: 36). (*)