PALEMBANG, SUMEKS.CO – Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel) masih menunggu distribusi obat gagal ginjal akut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kita masih menunggu obat tersebut dari Kemenkes. Kemarin sudah ditanyakan mengenai pendistribusinnya," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Trisnawarman, dihubungi SUMEKS.CO, Minggu 30 Oktober 2022.
Dikatakan Trisnawarman, Kemenkes bakal menyerahkan obat tersebut ke rumah sakit rujukan pasien gagal ginjal akut, dalam hal ini RSMH Palembang. Namunb, belum bisa dipastikan kapan obat tersebut akan tiba ke RSMH karena masih menunggu giliran pengiriman.
"Langsung didistribusikan ke RSMH Palembang," ujarnya.
BACA JUGA:Kasus Gagal Ginjal Akut di Sumsel Bertambah Satu Anak dari Banyuasin
Mengenai jumlah obat yang akan diterima, Trisnawarman mengungkapkan sesuai jatah yang diberikan Kemenkes. Karena pendistribusian obat tergantung pasien yang dirawat di masing-masing provinsi.
"Kita tidak bisa memastikan berapa obat yang diberikan karena Kemenkes yang membagikan," bebernya.
Lebih lanjut, Trisnawarman mengatakan obat tersebut dibagikan secara gratis kepada pasien gagal ginjal akut. Harapannya, dengan didistribusikan obat ini dapat membantu pasien agar segera pulih dari penyakit yang dideritanya.
Diketahui, sebanyak 200 vial obat gangguan ginjal akut injeksi, Fomepizole 1,5 ml tiba di Indonesia pada Sabtu, 29 Oktober 2022 dini hari.
BACA JUGA:RSMH Bakal Siapkan Layanan Khusus Pasien Gagal Ginjal Akut pada Anak
Ratusan obat gagal ginjal akut tersebut didatangkan dari Jepang dan merupakan donasi dari PT Takeda Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia telah mendatangkan Fomepizole dari Singapura, Australia dan Jepang.
Untuk kemanjuran obat sudah diteliti sebelumnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut akibat keracunan obat sirup berhasil membaik setelah diberi obat Fomepizole tersebut.
Sementara, data dari RSMH Palembang menyebutkan ada satu penambahan kasus pasien ujukan asal Kabupaten Banyuasin. Sehingga kasus gagal ginjal akut di Sumsel menjadi tujuh orang, dua diantaranya meninggal dunia.(*)