PALEMBANG, SUMEKS.CO - Untuk menyukseskan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Sumatera Selatan (Sumsel), Polda Sumsel menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Emilia Hotel Palembang, Kamis 27 Oktober 2022.
Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK diwakili Direktur Ditintelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Iskandar F Sutisna melalui Wadir AKBP Dwi Mulyanto mengatakan FGD yang bertemakan Bersama kita sukseskan Pileg dan Pilpres 2024 di Sumsel ini sekaligus mengajak dan membangun sinergitas dengan penyelenggara dan partai politik (Parpol) dalam menciptakan Pemilu Serentak tahun 2024 yang aman dan kondusif.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta FGD hari ini, semoga kegiatan hari ini akan membawa kebaikan bagi terciptanya kamtibmas yang lebih kondusif di wilayah hukum polda sumatera selatan yang sama-sama kita cintai," ujarnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa situasi kamtibmas di wilayah provinsi Sumsel saat ini secara umum dalam keadaan aman dan kondusif, kegiatan masyarakat dan roda pemerintahan serta pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Sehingga pelaksanaan Pilkades tahun 2022 di tujuh Kabupaten/Kota sudah dilaksanakan dengan aman dan kondusif, tahapan pemilu 2024 berjalan sesuai dengan tahapan dimana KPU sudah mengelurkan hasil verifikasi administrasi partai politik.
Sebanyak 18 partai politik sudah lolos dalam verifikasi administrasi, bahkan kegiatan kegiatan politik di Sumsel sudah mulai meningkat.
"Oleh karena itu Polda Sumsel melalui Direktorat kita telah menyiapkan upaya dan strategi dalam menciptkan situasi yang aman dan kondusif," katanya.
Dengan melaksanakan berbagai program dan kebijakan yang berkaitan dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan negara kesatuan republik indonesia, maupun demokratisasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tetapi hal tersebut masih memerlukan sinergitas antar lembaga, elemen masyarakat lainnya untuk mewujudkan Pileg dan Pilpres yang aman damai dan kondusif.
Dirinya menjelaskan, bahwa kehidupan bangsa Indonesia menghadapi tantangan, pada pemilu 2019 dan Pilkada di Kabupaten/Kota di Sumsel banyak terjadi dan merebaknya masalah black campaign, negatif campaigan, politik identitas, penggunaan medsos dan lainnya.
Sehingga politik identitas yang merebak adalah politik identitas mengedepankan identitas golongan atau simbol tertentu guna mendapatkan pengaruh politik.
"Saat ini politik identitas tidak dapat dihindari di dalam demokrasi," terangnya.
Bahkan politik identitas merupakan sebuah fenomena politik yang tidak hanya terjadi di indonesia, tetapi juga di belahan dunia lainnya dengan pola dan karakteristik sesuai dengan konteks yang terjadi di negara tersebut.
Turut hadir, Ketua KPU diwakili komisioner KPU divisi sosialisasi pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat Hendri Alma Wijaya M PD, Ketua Bawaslu Provinsi Sumsel Yenli Elmanferi, Kaban Kesbangpol diwakili Kurniawan Kantinoko. Kabid Politik Kesbangpol Propinsi Sumsel, PJU fit intelkam, Tamu undangan ketua dan pengurus partai politik tingkat provinsi Sumsel dan 18 Partai Politik.(*)