MALANG, SUMEKS.CO - Viral dengan tendangan kungfu anak buahnya, bikin Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nuchahyanto harus datang ke rumah korban MHR (16). Kuasa hukum MHR dari Peradi Malang, Muji menyebutkan jika Pangdam V datang bersama prajuritnya itu meminta maaf.
‘’Ya betul meminta maaf. Pangdam bersama pelaku dating langsung ke rumah korban pada Selasa (4/10/2022),’’ jelas Muji.
Melihat itu, netizen memberikan komentar simpati. Wanaget menilai oknum prajurit TNI itu terlihat seperti telah menyesali perbuatannya.
"Mengakui kesalahan tanpa mencari pembenaran.. Respect ku hanya utk TNI," tulis akun @eko***.
"Klo salah yaa ngaku dan minta maaf itu baru berjiwa ksatria. Klo mentalnya udh di penuhi dengan hasrat uang & jabatan yaa boro" minta maaf milih mundur aja ogah..," tulis salah seorang netizen @maza***.
"Ini Baru The Real Prajurit #respect #jiwaksatria," timpal salah seorang netizen @m.s.f***.
"Sepintas dari raut wajahnya, itu Bapak Prajurit benar2 menyesal, semoga selalu istiqomah dalam menjalankan tugas nya Bapak Prajurit," tulis salah seorang warganet @delli***.
Sementara itu, Muji mencerita ketika Pangdam V Brawijaya dan pelaku meminta maaf, pihak keluarga menerima dengan baik niat baik Pangdam V Brawijaya bersama prajuritnya itu. Cerita Muji, dengan sikap rendah hati prajurit TNI ini mendatangi rumah korban dan minta maaf atas aksi viralnya itu.
‘’Dalam suasana penuh keakraban, pihak keluarga korban juga mengungkapkan hal yang sama dan tidak membenarkan sikap anaknya karena ikut dalam kerusuhan tersebut," tulis akun @infokomando.official.
"Dengan sikap rendah hati prajurit TNI ini mendatangi rumah korban dan minta maaf atas aksi viralnya itu.’’
Sebelumnya beredar viral penampakan oknum prajurit TNI yang diduga merupakan pelaku menendang salah satu penonton di tengah kerusuhan pertandingan derby Arema versus Persebaya.
Menurut Muji, setelah pertandingan terakhir ada beberapa suporter yang turun dan akhirnya Raffi (sapaan akrab korban). ''Mereka ikutan turun pingin ketemu sama pemain gitu. Bukan mau ikut bikin kerusuhan," kata Muji kepada awak media, Rabu 5 Oktober 2022.
Namun nahas, Aremania justrus dikira ingin memprovokasi pemain sehingga para aparat pengamanan melakukan tindakan kekerasan dan sempat terjadi gesekan dengan suporter.
Warga Poncokusumo, Malang menjadi salah satu korban kemarahan para aparat pengamanan, ia diberi tendangan kungfu dari belakang secara tak terduga. Peristiwa itu terekam video amatir Aremania dari atas tribun dan viral di media sosial.
Tak berhenti sampai di situ, Muji menyebut Raffi juga mendapat 'pentungan' petugas yang membuat dia kembali ke tribun. Ketika di tribun rupanya aparat pengamanan justru menembakan gas air mata. Beruntung Raffi selamat meski nyaris pulang hanya membawa nama.