DENPASAR, SUMEKS.CO - Geliat ekonomi pariwisata di Bali mulai terlihat. Maskapai asing satu per satu membuka rute penerbangan ke Bali setelah pandemi COVID-19 melandai.
Maskapai asing tersebut membawa para turis untuk berlibur ke Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mencatat sampai saat ini ada 25 maskapai internasional melayani penerbangan ke Denpasar, Bali.
Yakni AirAsia Berhad, Indonesia Air Asia, Malaysia Airlines, Scoot Tigerair, Virgin Australian, Cebu Pacific, Jetstar Airways, Malindo Air dan Singapore Airlines. Kemudian Phillippines Air Asia, Citilink Indonesia, Jetstar Asia Airways, Phillippine Airlines, Thai Air Asia, China Airlines, Emirates dan KLM Royal Dutch. Terakhir ada Qantas Airways, Thai Airways, Eva Air, Garuda Indonesia, Korean Air, Qatar Airways, Vietjet Air dan Turkish Airline.
BACA JUGA:Kemenhub Restui Maskapai Penerbangan Sesuaikan Harga Tiket
Kehadiran 25 maskapai tersebut diiringi pembukaan 22 rute, tujuan Denpasar ke Perth, Sydney, Melbourne, Brisbane, Darwin, Adelaide, dan Cairns dari Australia. Selanjutnya rute Denpasar - Dilli-Timor Leste, Singapura, Kuala Lumpur di Malaysia, Manila di Filipina, Suvarnabhumi-Bangkok dan Don Muang-Bangkok di Thailand.
Kemudian Denpasar tujuan Hon Chi Minh dan Hanoi di Vietnam, Taipei - Taiwan, Narita-Jepang, Incheon-Korea Selatan, Dubai-UEA, Doha-Qatar, Istanbul-Turki, dan Amsterdam-Belanda.
“Terima kasih atas kerja samanya. Mari kita kembangkan semakin banyak jumlah penerbangan sehingga pariwisata kita akan semakin meningkat secara berkualitas dan berkelanjutan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno juga menyampaikan maskapai penerbangan internasional Eva Air dari Taiwan melakukan penerbangan perdana Taipei-Denpasar dengan menggunakan A330-300 yang membawa 212 penumpang pada Ahad 2 Oktober 2022.
“Ini adalah bagian daripada makin banyaknya maskapai yang melayani penerbangan ke Indonesia terutama ke Bali. Ini adalah reaktivasi rute semula, melayani tiga kali penerbangan seminggu yaitu Rabu, Jumat, dan Minggu dan di bulan November akan menjadi pelayanan setiap hari,” ucap Sandiaga Uno. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan menerangkan bahwa maskapai Eva Air sempat beroperasi sebelum pandemi COVID-19, tepatnya pada 2019.
BACA JUGA:Kabut, Tiga Maskapai Delay
Namun, Eva Air kemudian menghentikan kegiatan operasional selama wabah terjadi. Dengan dibukanya penerbangan kembali, Eva Air menjadi maskapai kedua yang melayani penerbangan langsung dari dan ke Taipei setelah China Airlines. “Saat ini, lalu lintas penerbangan internasional terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga statistik lalu lintas angkutan udara turut ikut bertambah di bulan Oktober 2022," papar Handy Heryudhitiawan. (antara/lia/JPNN)