PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pelayanan vaksin meningitis bagi jemaah umrah di Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya di Kota Palembang, sementara tak berjalan secara optimal.
Stok vaksin meningitis sedang mengalami kekosongan. Geliat masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah semakin meningkat seiring dibukanya kran keberangkatan yang diberikan Pemerintah Arab Saudi pasca pandemi Covid 19 terganggu.
Stok vaksin meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 2 Palembang mengalami kekosongan karena belum didistribusikan dari pemerintah.
"Pelayananan vaksin masih bisa berlangsung sampai dengan minggu ini," jelas kepala KKP Kelas II Palembang, Emmilya Rosa, saat dikonfirmasi, Senin 26 September 2022.
BACA JUGA:Covid-19 Mereda, Pemberangkatan Jemaah Umrah dari Palembang Meningkat
Emmilya mengatakan, KKP II Palembang biasa menerima stok vaksin mencapai 5.000 dosis yang mampu bertahan selama enam bulan. Namun, sejak melandainya Covid-19 dan perjalanan umrah telah diperbolehkan, stok vaksin yang tadinya bisa bertahan sampai enam bulan, kini hanya cukup untuk dua bulan.
"Permintaan meningkat sehingga stok 5.000 hanya bertahan dua bulan," bebernya.
Lebih lanjut dia menerangkan, kekosongan stok vaksin ini kemungkinan bisa sampai dua pekan kedepan. Karena, stok vaksin baru dikirim dari pusat pertengahan Oktober mendatang. Kekosongan stok vaksin ini lanjut Emmilya, tak hanya terjadi di Sumsel, namun seluruh provinsi mengalami hal yang sama.
"Kemungkinan pertengahan Oktober vaksin baru sampai," katanya.
BACA JUGA:Diduga Penipuan Travel Umrah, Satu Keluarga Digerebek Calon Jemaah di Bandara, Videonya Viral
Emmilya menambahkan, jika vaksin tersebut telah sampai malam KKP II Palembang akan membatasi pelayanan dengan melayani hanya 150-200 orang perhari. Itupun yang akan didahulukan bagi jemaah umrah yang sudah terdaftar dan sudah dekat keberangkatannya.
"Kita akan prioritaskan calon jemaah yang keberangkatannya sudah dekat," bebernya.
Sementara, Gubernur Sumsel H Herman Deru saat dikonfirmasi menuturkan, persoalan vaksin meningitis dikembalikan ke Kementerian Kesehatan. Namun yang jelas, tidak ada pembatasan kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan umrah.
"Semuanya kita serahkan ke Kemenkes dan kita masih menunggu. Tapi kita tidak akan membatasi kuota jemaah yang akan berangkat," tandasnya.(*)