PALEMBANG, SUMEKS.CO - Harga telur ayam di pasar tradisional Kota Palembang menurun, rata-rata Rp23.500 per kilogram.
Hal ini berdasarkan pantauan SUMEKS.CO, Rabu 21 September 2022. Harga telur ayam telah menurun sejak minggu ini, seperti Pasar Perumnas Sako, Pasar Tradisional Km5 (Pasar Palimo), dan Pasar Lemabang.
"Harga telur ayam di Pasar Perumnas Sako saat ini sedang turun Rp23.500 per kilogram dari harga semula Rp26.000," kata pedagang telur ayam di Pasar Perumnas Sako, Uki kepada SUMEKS.CO.
Sedangkan, terpantau di Pasar Km 5 juga telah mengalami penurunan harga. Namun harga telur ayam di Pasar Palimo sedikit lebih tinggi yakni Rp24.000 per kilogram, dari harga semula Rp26.500-Rp 27.000 per kilogram.
"Harga di telur ayam di Pasar Palimo kisaran Rp 24.000, kalau minggu kemarin Rp 26.000," kata Pedagang telur ayam di Pasar Palimo, Endang kepada SUMEKS.CO.
BACA JUGA:Harga Telur Ayam di OKI Tembus Rp30 Ribu
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Palembang M Raimon Lauri membenarkan terjadi penurunan harga jual telur ayam di beberapa pasar tradisional Palembang.
"Memang benar ada penurunan dari harga minggu kemarin berkisar Rp26.000 per kilogram menjadi Rp23.500 - Rp24.000 per hari ini, seperti di Pasar Lemabang per hari ini Rp23.500 per kilogram, di Pasar Palimo dan pasar lainnya rata-rata Rp24.000 per kilogram, kalau untuk bulan kemarin memang tinggi mencapai Rp30.000 per kilogram," kata Raimon Lauri kepada SUMEKS.CO melalui telepon seluler.
Raimon Lauri menjelaskan, pihaknya telah memantau lima Pasar Tradisional di Kota Palembang yakni Pasar Palimo, Pasar Lemabang, Pasar Soakbato, Pasar Gede, dan Pasar Cinde.
"Dari pantauan semua Pasar Tradisional Kota Palembang harga telur ayam setara di angka Rp 23.500. Turunnya harga telur ayam ini karena beberapa faktor seperti persediaan produksi telur ayam meningkat dan pakan ayam sedang murah dan telur ini tahannya sepuluh hari," jelasnya.
BACA JUGA:Alhamdulillah... Harga Telur Ayam Turun
Raimon Lauri menuturkan kenaikkan BBM memang berpengaruh pada harga telur ayam, namun tidak signifikan.
"Tidak terlalu signifikan dampak keinaikkan BBM karena distributor telur ayam ini tergantung pada daya beli masyarakat," tukasnya.