Aroma bekas semburan minyak juga masih menyengat hidung. Jalan yang berada di lokasi semburan juga licin akibat semburan setinggi 100 meter di lokasi kebun milik warga.
Tampak juga, sebagian warga sengaja membuat kolam terpal berukuran 8x6 meter. Kolam tersebut dibuat menggunakan alat berat untuk menampung genangan ceceran minyak.
Menurut warga, untuk satu jeriken berukuran 35 liter dihargai oleh pengepul Rp 50 ribu.
“Kalau kami bawa jerike ukuran 35 liter dibeli lagi samo orang di hulu seharga Rp 50 ribu. Pakai motor ini cuma bisa mampu bawa dua jerike karena jalan di sini sudah licin,” terang An, warga yang ikut mengambil minyak.
BACA JUGA: Sikapi Keberadaan Sumur Minyak Ilegal, Polda Sumsel Gelar FGD
Sejak semburan minyak terjadi, minyak yang berhasil dikumpulkan nyaris sebanyak 1.000 drum.
“Satu drum minyak nilainya Rp 800 ribu. Yang dijual lagi oleh warga ke pengepul di Hulu (sebutan domisil pengepul),” terang An lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, semburan minyak mentah tersebut berasal dari tambang sumur minyak tradisional viral di media sosial sejak Kamis pagi.
Dalam video tersebut tampak tumpahan mirip minyak mentah mengalir deras dari sumber yang diduga berasal dari sumur bor tradisional.
BACA JUGA:Polisi Buru Sopir Mobil Pengangkut Minyak yang Hanguskan Rumah Warga
Terlihat juga beberapa warga ikut mengambil minyak tersebut menggunakan alat seadanya dan memasukan ke dalam drum dan deriken.
"Kejadian ini dekat pemukiman mas, depan SMA Keluang," ujar Man, salah satu warga.
Sementara, seorang ibu rumah tangga yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan kejadian semburan tersebut terjadi mulai Rabu 14 September 2022.
"Hinga sore tadi dan malam ini semburan minyak masih muncul dari sumur bor itu," jelas narasumber tersebut.
BACA JUGA:Kerugian Rp1,5 Miliar, Begini Detik-detik Mobil Pengangkut Minyak Terbakar dan Hanguskan 4 Rumah
Warga ini juga menyebutkan tumpahan minyak sudah menyebar ke dalam parit di dekat pemukiman warga, menurutnya kondisi ini membuat warga takut.