OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Gelombang penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali terjadi di Kabupaten Ogan Ilir.
Kali ini massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ogan Ilir.
Puluhan massa PMII mendatangi gedung DPRD Kabupaten Ogan Ilir, untuk menyampaikan aspirasi mereka di hadapan para wakil rakyat.
Koordinator lapangan, Aji Annasri mengungkapkan, bahwa mahasiswa akan tetap bersama rakyat untuk bersama-sama berjuang supaya harga BBM kembali diturunkan.
BACA JUGA:38.313 Warga Ogan Ilir Bakal Terima BLT BBM
"Kami tidak sepakat harga BBM tinggi," tegas Aji di hadapan massa aksi damai dan anggota dewan yang berkumpul di Halaman Gedung DPRD Kabupaten Ogan Ilir.
Menurut Aji, selain harga BBM yang melejit, rakyat semakin dibuat susah oleh sulitnya mendapatkan BBM. Dimana, warga harus melewati antrean panjang untuk mendapatkan BBM.
"Sudah mahal, harus antre panjang lagi. Jadi kemana BBM itu?," tanya Aji.
Ditambahkan Aji, rakyat Indonesia saat ini baru saja keluar dari pandemi Covid-19. Sehingga, kenaikan harga BBM saat ini dirasa belum perlu, karena perekonomian rakyat Indonesia belum membaik.
BACA JUGA:Jalan Akses Menuju Desa Wisata Burai Akhirnya Diperbaiki
"Belum reda setelah dampak pandemi, kini harga BBM naik dan membebani masyarakat," lanjutnya.
PMII pun meminta DPRD Kabupaten Ogan Ilir menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah pusat agar dapat ditindaklanjuti. Massa juga meminta aparat kepolisian bertindak tegas terhadap para pelaku penimbunan BBM yang merugikan masyarakat.
"Adanya oknum penimbun BBM, juga harus diproses oleh polisi agar masyarakat tidak semakin dirugikan," pintanya.
Aksi damai massa PMII Kabupaten Ogan Ilir ini, disambut langsung Ketua DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Soeharto Hasyim, yang mengajak langsung para massa untuk berdialog di Ruang Rapat Pimpinan.
"Sesuai dengan fungsinya, kami DPRD akan menyampaikan aspirasi dari adik-adik mahasiswa ini ke DPR RI nantinya," kata Soeharto.(*)