JAWA TIMUR, SUMEKS.CO - Klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas wafatnya santri asal Palembang bernama Albar Mahdi yang merupakan putra Siti Soimah (44) yang viral, disampaikan langsung pengurus Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), melalui Jubirnya Noor Syahid.
Pernyataan tersebut disebarkan melalui pernyataan resmi di grup alumni pondok setempat, Senin 5 September 2022 malam.
Diketahui, sebelumnya, seorang santri Pondok Gontor asal Palembang meninggal dunia pada Senin 22 Agustus 2022 silam. Dalam surat resmi yang disebarkan tersebut, Pimpinan Pondok Gontor menyampaikan pula sejumlah hal.
Pertama, pihak Gontor memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum, khususnya kepada orang tua dan keluarga korban.
BACA JUGA:Anaknya Diduga Tewas Dianiaya di Ponpes, Soimah Lapor Hotman Paris: Halo Bapak Kapolda Jawa Timur
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kami semua berharap agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari," tulisnya.
Selain itu, Ponpes Gontor meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka.
Siti Soimah (44) yang mengadukan ke Hotman Paris ugaan kematian sang anak bernama Albar Mahdi pada 22 Agustus 2022 silam di salah satu pondok pesantren modern terkemuka di Jawa Timur akibat diduga tindak kekerasan. --
Kedua, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, pimpinan pondok itu memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat.
Menyikapi hal ini, Pimpinan Pondok Gontor mengaku langsung bertindak cepat dengan menindak dan menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.
BACA JUGA:Pondok Modern Gontor Bimbel Moba La Tansa Gelar Silaturahmi Akbar
"Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen," tulis mereka.
Ponpes Gontor langsung mengantarkan terduga pelaku penganiayaan kepada orang tua mereka masing-masing.
"Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini," lanjut dalam keterangan itu.
Di sisi lain, Pondok Gontor juga masih terus berusaha intens menjalin komunikasi dengan keluarga almarhum Ananda AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan untuk kemaslahatan bersama.