BACA JUGA:AKBP Bekti Terima Kenaikan Pangkat jadi Kombes Polisi, Ini Pesan Kapolda Sumsel
Di mana masing-masing adalah upaya PLN untuk beralih dari energi fosil ke energi terbarukan (EBT), efisiensi biaya produksi, mendorong pertumbuhan bisnis model yang inovatif, yang tujuan akhirnya memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan. Hasilnya, di tahun 2021 PLN mampu mencatatkan laporan keuangan terbaik dalam sejarah PLN.
“Di sini kami membangun struktur roadmap nya seperti apa dan itu kami jaga terus. Sehingga kami bisa melakukan penghematan dan membukukan keuangan yang baik," ujar Darmawan.
Ia merinci untuk Lean, PLN mampu mengurangi cost sebesar Rp 23,87 Triliun. Sedangkan dampak dari Innovative perusahaan mendapatkan revenue sebesar Rp 23,69 Triliun.
Pada sisi Green PLN melakukan implementasi co-firing pada 32 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan penambahan kapasitas pembangkit EBT mencapai 718,3 Megawatt, serta Customer Focus dengan mengurangi response time atas keluhan pelanggan dari 56,1 menit menjadi 23,75 menit dan saat ini ada pengunduh aplikasi PLN Mobile mencapai 26,4 juta dengan rating 4,8.
BACA JUGA:Syaiful Bukan Bandar Judi Togel, Ternyata Hanya Pemasang
Darmawan melanjutkan bahwa dalam proses transformasi PLN ada perubahan tata kelola, struktur, skillset, hingga core kompetensi demi membuat PLN menjadi perusahaan yang forward looking. “Basisnya adalah transformasi, yang mengakomodasinya adalah digitalisasi,” lanjut Darmawan.
“Terima kasih atas penghargaan yang luar biasa ini. Kami tidak mengira akan mendapatkan penghargaan seperti ini, dibalik transformasi PLN ada perjuangan dari seluruh tim PLN. Tentu saja kami berkomitmen agar kami bisa meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan kami yang kebetulan adalah seluruh rakyat Indonesia. Tentu saja program transformasi yang sudah berjalan akan kami teruskan, ini komitmen dari seluruh insan PLN,” tutup Darmawan.