JAKARTA, SUMEKS.CO – Simbol keberhasil seorang guru dalam mengajar itu ditandai dengan muridnya yang berhasil.
Namun berbeda dengan guru honorer yang satu ini, ia justru mengadukan nasibnya ke Komisi X DPR RI lantaran muridnya lebih berhasil dibanding dia. Guru honorer ini disalip murid jadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Guru ini sedih lantaran hingga saat ini dirinya masih berstatus guru honorer, sementara orang yang pernah dia ajar di sekolah sudah diangkat menjadi pegawai ASN.
Satu sisi, ia bangga dan gembira muridnya sudah menjadi ASN. Tapi di sisi lain, itu jadi beban mental. Sebab, dia sendiri belum terangkat menjadi ASN.
BACA JUGA:Enim Ekspres-PTBA Gelar Pelatihan Pendidikan Guru
Guru honorer disalip murid PPPK itu berharap agar pemerintah dan Komisi X DPR RI memperhatikan nasib mereka yang sudah puluhan tahun mengabdi.
Bersama sejumlah teman sejawatnya, guru perempuan yang mewakili berbagai organisasi guru mendatangi Komisi X DPR Ri, Senin 29 Agustus 2022 kemarin.
Di hadapan pimpinan dan anggota Komisi X, mereka membeberkan sejumlah persoalan yang muncul dalam penerimaan PPPK tahap 1 dan tahap 2 pada 2021 lalu.
Mereka juga menyoroti formasi PPPK 2022 dan pendataan honorer yang sedang dilakukan pemerintah saat ini.
BACA JUGA:Laksanakan PPM, Dosen PGSD FKIP Unsri Latih Guru-guru SD Muratara
Tak hanya, permasalah guru lulus PG yang belum dapat formasi PPPK juga menjadi salah satu pokok bahasan.
Begitu pun tenaga honorer di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) yang sudah puluhan tahun mengabdi tapi tidak bisa ikut seleksi PPPK karena formasinya tidak ada.
Ia juga meminta agar guru lulus Pasing Grade (PG) diprioritaskan dalam seleksi P3K 2022.
“Gini bapak anggota dewan, tentunya untuk pengangkatan guru honorer itu kan ada tahapannya. Selesaikan dulu yang passing grade,” ucapnya.
BACA JUGA:Ini Tahapan Pengangkatan PPPK