SUMEKS.CO, JAKARTA - Eks pengacara Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara mengaku dikirimi informasi dari internal Polri sebelum pria berambut gondrong itu dicopot sebagai kuasa hukum kliennya.
Menurut Deolipa, informasi tersebut sebenarnya berupa terusan pesan di jejaring WhatsApp dari sang informan.
Dia, bahkan membuat tangkapan layar terhadap terusan pesan sang informan dan dicetak ke sebuah kertas.
Deolipa mengungkapkan terusan pesan tersebut demi mengarahkan alumnus Universitas Indonesia (UI) itu tidak lagi menjadi pengacara Bharada E.
BACA JUGA:Heboh Kuasa Dicabut, Eks Pengacara Bharada Eliezer Tuntut Ganti Rugi Rp15 Triliun
"Dua PH (penasehat hukum, red) Bharada E itu terlalu banyak masuk ke materi dalam bicara ke media. Kalau dia enggak bisa manut, cabut kuasanya," ujar Deolipa membacakan terusan pesan sang informan saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8).
Namun, dia tidak mengungkap sosok awal yang menuliskan pesan. "Enggak tahu saya, tetapi ada ucapan siap jenderal," ucap Deolipa.
Status Deolipa sebagai pengacara Bharada E dicabut dalam kasus tewasnya Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
BACA JUGA:Punya Pengacara Baru, Bharade E Setuju Jadi Justice Collaborator
Bharada E menunjuk Ronny Talapessy sebagai pengacara baru Bharada E dalam perkara kematian anggota Brimob itu.
Namun, Deolipa menolak pencabutan surat kuasa yang disebut diteken oleh Bharada E. Dokumen yang ditandatangani ajudan Irjen Ferdy Sambo itu dinilai janggal. (ast/jpnn)